Jumat, Maret 29, 2024

1990’s is back!

Must read

SETELAH kesuksesan film Dilan, era kejayaan 1990-an seolah kembali lagi.

Event-event bertema 1990-an kini marak di mana-mana, mulai dari jenis hiburannya hingga ke pengisi acarannya mewakili anak 1990-an.

Banyak keseruan yang mewakili generasi di era itu.  Jika Anda mengecek jadwal Kahitna atau Java Jive, misalnya, yang mewakili zaman 1990-an, teramat padatnya. Mereka dikontrak ke acara-acara musik di kota-kota besar Indonesia. Group Artotel, misalnya, termasuk yang rajin menggelar keriaan 1990-an, di Jakarta, tapi terutama di Bali, tepatnya di Artotel Beach Club, Sanur.

Melalui Diskophorosis, mereka menggelar acara-acara yang diberi tajuk ‘Catatan Anak Disko’, atau ‘Kentjan Malam Minggoe’. Pengunjungnya sudah pasti membeludak!

Apa saja yang bisa dikenang di era 1990-an?

Yang jelas, di era itu belum ada Internet. Kendati tidak ada gadget, mereka bisa saling berhubung, dalam sebuah pergaulan dalam frekwensi yang sama – dalam arti selera, bahasa, bahkan tempat nongkrongnya.

Memang, bukannya tidak ada gadget sama sekali, anak-anak 1990-an mengenal console game seperti Game Watch, Nintendo atau Sega, tapi kepemilikannya tidak merata, hanya yang berduit saja.

Ponsel juga masih sedikit, karena harganya yang masih relatif mahal. Mereka berkomunikasi pakai telepon koin atau menelepon di wartel. Selain itu ada pager, yaitu gadget yang hanya bisa mengirim pesan seperti SMS via operator.

Meski tumbuh tanpa adanya Internet, generasi 1990-an adalah orang-orang yang bisa menikmati hidup. Tanpa media online, tanpa media sosial, karenanya mereka terhindar dari hoax atau negatif – setidaknya sangat minimal. Kekeluargaan dan kekerabatan mereka sangat kental, tapi masing-masing tetap menjaga privasi seseorang. Hidup jadinya aman-aman saja, damai dan sentosa!

Saluran musik masih terbatas, hanya melalui radio dan TV, maka lagu-lagu yang berada di tangga teratas bisa bertahan cukup lama.

Jangan mengaku anak 1990-an kalau tidak tahu lagu Wannabe dari Spice Girls atau lagu-lagu Backstreet Boys. Sementara lagu-lagu Indonesia diwakili oleh Kahitna, Java Jive, Sheila On 7, Kla Project, Dewa 19, Naif, Padi, dan lain-lain.

Anak-anak 1990-an hidupnya cukup keras. Disetrap guru atau dikurung dalam kamar mandi oleh orang tua bukan hal yang aneh. Mereka belajar di sekolah, bahkan belajar kehidupan dalam arti yang sesungguhnya, dengan cara yang sulit.

Generasi ini juga dikenal sebagai pekerja keras, sehingga tidak heran mereka dikenal sebagai generasi yang tangguh! (Burhan Abe)

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article