KENAIKAN nilai tukar dolar selama beberapa pekan terakhir ini menjadi sebuah isu yang cukup banyak dibahas. Ketakutan akan terjadinya krisis ekonomi seperti tahun 1998 menjadi sebuah ketakutan tersendiri di masyarakat.
Tetapi, banyak para ahli ekonomi yang menyebutkan kondisi pelemahan rupiah saat ini berbeda dengan kondisi krisis ekonomi pada tahun 1998. Lalu, apa yang sebaiknya kita lakukan dalam situasi semacam ini sebagai seorang pekerja?
Tidak Perlu Panik Berlebihan
Isu kenaikan dolar ini memang merupakan sebuah masalah yang cukup serius karena menyangkut kekuatan ekonomi dari sebuah negara. Tetapi untuk kasus saat ini, memang tidak bisa disamakan dengan kejadian krisis ekonomi pada saat 1998.
Selama 20 tahun ini, Pemerintah Indonesia telah berusaha untuk memastikan bahwa krisis ekonomi seperti tahun 1998 tidak terjadi lagi. Kemampuan Indonesia saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan masa tersebut.
Sehingga kita tidak harus panik berlebihan dengan kondisi yang terjadi saat ini. Kondisi keuangan Indonesia masih cukup kuat dibandingkan dengan 20 tahun yang lalu.
Rasa panik bisa menimbulkan rush money yang berakibat akan memperburuk kondisi keuangan negara.
Investasi pada Aset Nyata
Untuk menghadapi situasi ekonomi yang tidak aman, sebagai pekerja Anda sebaiknya mulai melakukan investasi pada aset yang bersifat nyata. Contoh investasi yang bisa Anda gunakan adalah tanah, emas, properti dan barang lainnya yang memiliki nilai cukup tinggi.
Kenaikan nilai dari invetasi ini memang tidak terlalu besar setiap tahunnya, tetapi memiliki nilai yang lebih kuat ketika terjadi krisis dibandingkan dengan investasi saham atau valas.
Selain itu jenis investasi ini juga lebih tahan jika terjadinya inflasi dibandingkan dengan investasi di produk keuangan. Hanya saja nilai returnnya baru bisa dirasakan setelah dalam jangka waktu yang sangat lama.
Kurangi Konsumsi Barang Impor
Dalam menghadapi situasi yang memang tidak pasti seperti saat ini, sebaiknya Anda tidak banyak melakukan konsumsi barang-barang impor. Hal ini disebabkan karena pembelian barang-barang tersebut menggunakan nilai tukar dolar yang cukup tinggi.
Pembelian dengan menggunakan dolar ini bisa mengakibatkan perubahan harga yang cukup fluktuatrif. Sehingga Anda harus merogoh saku lebih dalam lagi untuk bisa mengonsumsi produk-produk tersebut.
Jika tidak bisa mengurangi, Anda bisa menggantinya dengan produk sejenis yang lebih murah atau buatan lokal.
Mencari Peluang Usaha
Setelah Anda mulai berinvestasi, langkah selanjutnya yang bisa Anda lakukan adalah dengan mencari sumber pendapatan cadangan. Hal ini perlu Anda pertimbangkan juga untuk menyiasati terjadinya inflasi atau dalam kondisi paling parah terjadinya pengurangan karyawan untuk menekan biaya perusahaan.
Anda tidak perlu memilih usaha dengan modal usaha yang cukup tinggi. Pilihlah usaha yang mudah dilakukan dan sesuai dengan keahlian serta minat Anda. Hal ini untuk menjaga konsentrasi Anda agar tidak terlalu fokus terhadap sementara pekerjaan Anda terbengkalai.
Selain membuka usaha, Anda juga bisa mulai untuk melakukan pekerjaan freelance yang saat ini sedang banyak dibuka. Kesempatan ini tentunya bisa menjadi sebuah peluang bagi Anda untuk mendapatkan sedikit uang tambahan untuk sehari-hari.
Keempat cara diatas tentunya hanya sebagai sebuah tindakan peventif yang bisa Anda lakukan sebagai seorang pekerja. Dalam konteks yang lebih luas, kondisi yang saat ini terjadi memang disebabkan oleh berbagai banyak faktor yang bersifat eksternal.
Tentu saja kita pastinya berharap agar kondisi ekonomi Indonesia bisa kembali membaik sehingga tidak timbul lagi rasa was-was atau khawatir perubahan nilai dolar yang sering terjadi.
(Sumber: Qerja.com)