Jumat, November 15, 2024

HAM workshop: digital marketing for hospitality industry

Must read

GetCraft mencatat, tahun 2016 para pengiklan rata-rata merogoh kocek Rp1,9 miliar per tahun untuk keperluan kampanye pemasaran digital.

PERKEMBANGAN pemasaran digital di Indonesia terus meningkat dari waktu ke waktu. Dengan penetrasi internet dan media sosial yang terus menanjak naik di antara lebih dari 260 juta penduduk, Indonesia kini memperlihatkan potensinya sebagai target pasar yang cukup menjanjikan di Asia Tenggara, terutama dalam urusan pemasaran produk.

Himpunan Anak Media (HAM) Jakarta menggelar Workshop Digital Marketing di Aloft Hotel Jakarta Wahid Hasyim, Selasa, 25 September 2018. Workshop ini menghadirkan tiga pembicara yang merupakan praktisi di bidang digital, yakni Jefri Yushendri dari Gapura Digital Jakarta, Trisnia Anchali Kardia (Head Of BnB Sales Line Indonesia), dan Anthony Reza (CEO GetCRAFT Indonesia).

Dalam pemaparannya, Jefri Yushendri memaparkan mengenai Panduan Dunia Digital, Tips Website Efektif, Pengenalan SEO & SEM, Pendalaman SEO & SEM, dan Langkah Mudah Membangun Brand Melalui YouTube.

” …Hampir 80 juta orang atau sepertiga dari populasi Indonesia adalah pengguna aktif media sosial.”

Sementara itu Anthony Reza (CEO GetCRAFT Indonesia) menjelaskan bahwa layanan konten marketplace GetCraft merilis sebuah laporan terkait perkembangan praktik pemasaran di Indonesia. Berdasarkan pemantauanGetCraft, saat ini tingginya angka pengguna media sosial di Indonesia telah memberikan dampak yang cukup efektif untuk mendorong eksposur kampanye pemasaran digital di Indonesia. Terutama dalam menjangkau target audiens organik (tanpa boost).

Hampir 80 juta orang atau sepertiga dari populasi Indonesia adalahpengguna aktif media sosial. Angka tersebut tentunya menjadi sasaran empuk bagi kalangan pemasar. Di belakangnya menyusul iklan media sosial, search marketing berbayar, content marketing, dan influencer marketing.

Di sisi lain, angka pembelanjaan pemasaran digital untuk media sosial di Indonesia juga tidak sedikit. GetCraft mencatat, data tahun 2016 para pengiklan rata-rata merogoh kocek Rp1,9 miliar per tahun untuk keperluan kampanye pemasaran digital. Angka tersebut mencerminkan adanya peningkatan hasil yang dirasakan para pengiklan sehingga memungkinkan adanya peningkatan bujet berbelanja di tahun berikutnya.

Dengan semakin majunya perkembangan teknologi mobile, penetrasi kecepatan internet yang semakin tinggi, tools pemasaran baru, dan tren yang berubah-ubah menyesuaikan pasar, pemasaran digital saat ini digadang-gadang sebagai alternatif masa depan yang keberadaannya secara bertahap mulai menggeser metode pemasaran lain.

Melihat kondisi yang ada sekarang ini, kita hanya perlu mempertimbangkan strategi apa yang masih relevan sambil melihat sejauh mana metode pemasaran ini berkembang melalui tool digital yang ada.

” … Kami bersyukur antusiame  peserta yang hadir bisa memiliki  kesempatan  dan partisipasi dalam berbagai program berbagi knowledge.”

Workshop yang berlangsung pada pukul 08.00 – 16.30 WIB ini, dihadiri tak kurang dari 70 stake holder di bidang digital marketing.

Ketua HAM Jakarta dan Ketua Pelaksana Workshop, Pasha Ernowo berharap, digital marketing di Indonesia semakin membaik dan memberikan pengaruh positif bagi industri hospitality di Tanah Air sehingga mampu  menghasilkan sumber daya yang ahli di bidang ini. “Kami bersyukur antusiame  peserta yang hadir bisa memiliki  kesempatan  dan partisipasi dalam berbagai program berbagi knowledge,” ujarnya.

Awalnya, Himpunan Anak Media Jakarta (HAM Jakarta) adalah sekelompok anak-anak media, baik media cetak, elektronik, dan online yang biasa bertemu di acara perhotelan dan pariwisata. Rutinitas pertemuan tersebut yang mengilhami terbentuknya HAM.

HAM secara resmi dibentuk pada 23 November 2007. Perkembangan media yang begitu dinamis membuat HAM bertumbuh dengan cepat. Hingga kini anggota HAM Jakarta berjumlah 273 orang dari +84 media di Jakarta.

Seiring waktu, HAM tak lagi jadi tempat guyub teman-teman media. HAM melebarkan fungsinya sebagai wadah sekaligus jembatan hubungan antara corporate dengan media. Sebagai penghubung, HAM bisa dimanfaatkan oleh corporate ataupun media. Misalnya, jika satu corporate mengadakan event, maka undangan untuk media dapat dikirim via HAM Jakarta, dan akan diteruskan ke anggota HAM Jakarta sehingga akan meringankan tugas dari corporate tersebut.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article