Jumat, Desember 6, 2024

TTC BeerFest! 2018

Must read

BANYAK cara penduduk urban menikmati hidup, berkumpul dan membangun networking dengan sesamanya bahkan melakukan kegiatan kemanusian.

Adalah TTC BeerFest! 2018 — social event, yang mampu menggabungkan beberapa hal tersebut ke dalam satu acara.

Konsep dan kemasan event-nya pun sederhana. Berkumpul, bercerita dan berdonasi. Tidak ada yang lebih. Dan tidak menoleh pada latar belakang profesi di balik setiap individu yang hendak mengikuti TTC BeerFest.

Nyatanya, pada TTC BeerFest yang berlangsung pada hari Jumat (12/10) lalu, dihadiri oleh beberapa komunitas seperti, media, perhotelan, tour leader, travel agent, dan tentu saja para pecinta minuman bir.

Tedjo Iskandar, Founder TTC Networking, pihak penyelenggara, mengatakan, TTC BeerFest merupakan event kedua dengan sponsor utama Bir Bintang dan ArtOtel Thamrin Jakarta sebagai tempat penyelenggaraan.

Di tahun pertama, TTC menyelenggarakan TTC Beer Breakfast pada 2015 lalu. Sempat vakum beberapa tahun, kemudian muncul lagi dengan nama baru TTC BeerFest! 2018.

“TTC hendak membuat signature dan branding dengan bir. TTC Beer Breakfast yang berlangsung pada (11/04/2015) lalu menjadi awal mula event yang bekerja sama dengan Bir Bintang dan ArtOtel Thamrin – Jakarta. Di event yang kedua ini kami ganti nama dengan TTC BeerFest dan dihadiri 120 orang tamu dari berbgai latar belakang profesi,” ungkap Tedjo.

Di Indonesia, kata Tedjo, masih sedikit orang yang expert di bir, dibanding dengan wine yang sudah menjamur di Jakarta. Dan di Indonesia sendiri para pecinta dan komunitas bir masih belum banyak.

Berbeda dengan Jerman di Bayern, yang memang mempunyai Octoberfest — pestanya para pecinta bir di kota tersebut yang selalu digelar setiap tahun dengan durasi sampai dua pekan.

Perayaan penutupan dari pernikahan Putra Mahkota Ludwig dengan Putri Therese pada 12 Oktober 1810, menjadi cikal bakal lahirnya Octoberfest di Jerman. Lomba pacuan kuda sebagai atraksi perayaan penutupan pernikahan putra mahkota itu pun menjadi tradisi. Disana terdapat pondok-pondok kecil yang menjajakan bir.

Pondok-pondok kecil penjaja bir ini pun pada tahun 1896 berubah menjadi tenda-tenda minuman bir. Dari ihwal inilah, lahir event Octoberfest di Kota Bayern, Jerman, yang kini hampir di setiap negara menggelar event yang sama.

“TTC Beer ini pun mengadopsi dari Octoberfest yang dari Kota Bayern, Jerman. Jadi, kita pun nggak kalah dengan mereka,” tukas Tedjo.

Meski demikian, tegas Tedjo, tujuan dari TTC BeerFest ini murni untuk membangun dan menjaga relasi dengan para klien bisnis dan diakhiri dengan kegiatan social.

“Selain menikmati hiburan musik DJ, pada sesi penutup kita menggalang donasi untuk korban gempa dan tsunami di Donggala, Palu dan Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Untuk donasi ini kami berhasil mengumpulkan dana total sebesar Rp23.191.200 dan akan diberikan ke pihak yang berwenang,” pungkas Tedjo. [*/Photo: Abe dan Doc TTC]

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article