Oleh Riyan Sugandy
Viralnya screenshot Instagram stories dari fresh graduate yang mengaku lulusan Universitas Indonesia cukup banyak menarik perhatian netizen. Pasalnya dia menolak tawaran interview pekerjaan dengan gaji Rp8 juta karena merasa gaji tersebut terlalu rendah untuk lulusan dengan almamater UI.
Sebenarnya berapa kisaran gaji fresh graduate yang ada di pasaran tenaga kerja saat ini? Berikut ini pembahasannya.
Berkisar di Angka UMP
Berdasarkan data gaji dari Badan Pusat Statistik, rata-rata kisaran penghasilan rumah tangga di Indonesia usia 24-35 tahun berada pada angka kisaran Rp2 juta. Nilai tersebut sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kisaran gaji UMR yang ada di Indonesia saat ini.
Besaran gaji UMP yang terbesar saat ini ada di provinsi DKI Jakarta dengan nilai sebesar Rp3.940.973. Sementara di provinsi lainnya gaji yang dibayarkan masih banyak yang berada di bawah Rp2 juta.
Berdasarkan kedua perbandingan tersebut, tentunya dengan nominal Rp 8 juta bagi gaji fresh graduate, nominal tersebut sudah cukup tinggi bila dibandingkan dengan pekerja umumnya.
Perusahaan Multinasional Membayar Lebih Tinggi
Perusahaan multinasional memang memberikan lebih banyak benefit bagi karyawannya terutama dalam hal besaran gaji. Bagi fresh graduate yang baru masuk rata-rata mereka memberikan gaji yang lebih besar dibandingkan perusahaan lokal.
Berdasarkan data review gaji di Qerja, perusahaan Chevron memberikan gaji untuk level staf di kisaran angka Rp4-6 juta, tergantung dari divisi yang ditempat oleh pekerja tersebut. Sementara untuk perusahaan Schlumberger juga memberikan besaran gaji yang sama untuk posisi tersebut.
Sementara jika kita beralih ke industri FMCG, Unilever memberikan gaji berkisar antara Rp2,5 juta hingga Rp4 juta untuk pekerja tingkat staf. Gaji tersebut bervariasi sesuai dengan divisi kerja.
Besaran gaji fresh graduate tersebut bisa dibilang tidak jauh berbeda dengan perusahaan-perusahaan multinasional lainnya yang ada di Indonesia. Yaitu berada pada angka kisaran Rp4-6 juta rupiah untuk level staf.
Bukan Hanya Almamater
Bila kita lihat dengan seksama, besaran gaji yang ada saat ini sebenarnya tidak bergantung kepada lulusan mana pekerja tersebut berasal. Tetapi berdasarkan kepada pasar tenaga kerja yang ada saat ini.
Memang kita tidak bisa menampik kenyataan lebih banyak perusahaan yang lebih senang dengan lulusan kampus negeri dibanding swasta. Tetapi, hal ini tidak menutup kemungkinan bagi lulusan kampus swasta untuk bisa bekerja.
Toh, pada dasarnya lulusan kampus hanya salah satu syarat saja dalam melamar kerja. Lebih dari itu dibutuhkan usaha yang lebih keras untuk mendapatkan pekerjaan.
Kontribusi, karakter dan juga kemampuan bekerja menjadi penilaian bagi fresh graduate untuk mendapatkan pekerjaan. Jadi, saat seorang mahasiswa lulus, bukan berarti otomatis dia langsung mendapatkan pekerjaan impiannya.
Dikutip dari QERJA