Jumat, November 15, 2024

Manfaat vaksinasi influenza

Must read

Menuju lansia sehat dan berdaya, masyarakat sejahtera

Lanjut Usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas, berdasarkan Undang Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Secara global populasi lansia diprediksi terus mengalami peningkatan. Populasi lansia di Indonesia diprediksi meningkat lebih tinggi dari pada populasi lansia di dunia setelah tahun 2100.

Proyeksi penduduk lansia di Indonesia tahun 2010-2035 diprediksi meningkat setiap tahun. Berdasarkan data Bappenas pada 2010 jumlah lansia mencapai 18,0 juta jiwa (7,56%), kemudian 25,9 juta jiwa (9,7%) pada 2019, 27,1 juta jiwa (9,99%) pada 2020, 42,0 juta jiwa (13,82%) pada 2030, dan 48,2 juta jiwa (15,77%) pada 2035.

Data Pusdatin pada tahun 2018 menunjukan dari 4,292 juta penduduk di Bali, terdapat 531.152 jiwa lansia, atau sekitar 12.37% dari total penduduk Bali. 

Hasil proyeksi penduduk 2010-2035, Indonesia akan memasuki periode lansia (ageing), dimana 10% penduduk akan berusia 60 tahun ke atas, di tahun 2020. 

Struktur ageing population merupakan cerminan dari semakin tingginya rata-rata Usia Harapan Hidup (UHH) penduduk Indonesia. Tingginya UHH merupakan salah satu indikator keberhasilan pencapaian pembangunan nasional terutama di bidang kesehatan. Sejak tahun 2004-2015 memperlihatkan adanya peningkatan Usia Harapan Hidup di Indonesia dari 68,6 tahun menjadi 70,8 tahun dan proyeksi tahun 2030-2035 mencapai 72,2 tahun.1 

Usia harapan hidup penduduk Bali pun terus meningkat, dari UHH 70,72 tahun pada tahun 2010, menjadi 73,35 tahun pada tahun 2017. 

Meningkatnya jumlah lansia menjadi tantangan bagi kita semua agar dapat mempersiapkan lansia yang sehat dan mandiri sehingga nantinya tidak menjadi beban bagi masyarakat maupun negara, dan justru menjadi aset sumber daya manusia yang potensial. Pemerintah Daerah Provinsi Bali telah mengeluarkan Perda LANSIA NO. 11 tahun 2018 Tentang Kesejahteraan lansia. Di mana dalam bidang kesehatan terutama meliputi pemberian kemudahan pelayanan kesehatan secara terpadu kepada lansia dalam bentuk:

  • Penyelenggaraan pelayanan lansia di Puskesmas meliputi penyediaan loket lansia, penyediaan ruang khusus lansia dan penyediaan tenaga kesehatan sesuai kompetensi.
  • Penyelenggaraan pelayanan geriatri di Rumah Sakit yang meliputi penyediaan loket lansia, penyediaan ruang khusus lansia dan penyediaan tenaga kesehatan sesuai Standar kelas Rumah Sakit. 

Dengan adanya Perda ini, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali mengajak masyarakat untuk mewujudkan lansia yang sehat, mandiri, aktif dan produktif dari Bali untuk Indonesia. 

Dalam melakukan pembinaan kesehatan lansia, Dinas Kesehatan Provinsi Bali melakukan berbagai upaya kesehatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif melalui pendekatan yang tepat, terkoordinasi, terpadu secara teknis dan manajerial. Dengan demikian diharapkan para lansia dapat menikmati masa tua yang bahagia dan berguna. 

Adapun rencana pengembangan program selanjutnya meliputi : 

  • Pengembangan dan Penguatan Pelayanan dasar melalui pengembangan Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan Santun Lansia 
  • Pengembangan pelayanan rujukan di Rumah Sakit melalui RS yang mempunyai Pelayanan Geriatri. 
  • Peningkatan Pelayanan Home Care yang terintegrasi dalam perawatan kesehatan masyarakat 
  • Pengembangan pelayanan Long Term Care 
  • Peningkatan pelaksanaan kegiatan di Posyandu Lansia 
  • Peningkatan pemberdayaan lansia dalam keluarga/masyarakat 
  • Peningkatan pelayanan integrasi dengan Lintas Program 
  • Peningkatan kemitraan dengan Lintas Sektor, Tokoh Masyarakat, Lembaga Swadaya 
  • Masyarakat, Organisasi Masyarakat, Swasta dan sebagainya. 

Sebagai perwujudan dari Visi Gerakan PKK yang diupayakan melalui 10 Program Pokok PKK dimana diantaranya meliputi Kesehatan dan Perencanaan Sehat, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali selalu mendukung dan mendorong aparatur Desa untuk mengadakan kegiatan Produktif bagi para lansia seperti: mengoptimalkan Posyandu Lansia, mengaktifkan senam lansia, melaksanakan Pemeriksaan Kesehatan secara rutin untuk lansia, dan Pemberian Kaca Mata Gratis, Pemberian PMT untuk Lansia mengacu pada GERMAS, mengoptimalkan keterampilan para lansia, Mendorong dan mengembangkan kawasan rumah lanjut usia, Mengingat tingkat kehidupan lanjut usia ada yang kurang beruntung, miskin dan terlantar, perlu dibentuk kelompok- kelompok lansia. 

Dengan bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses penuaan sehingga penyakit tidak menular seperti hipertensi, artritis, stroke, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), Diabetes Mellitus (DM) dan Penyakit Jantung Koroner banyak muncul pada orang lanjut usia.


Orang lanjut usia juga merupakan kelompok yang rentan terhadap penularan penyakit infeksi karena penurunan kekebalan tubuh dan penurunan fungsi organ secara umum, serta banyaknya paparan kuman pada lanjut usia yang memudahkan terjadinya infeksi pada lanjut usia. 

“… Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit.”

Photo by Kelly Sikkema on Unsplash

Penyakit infeksi menular yang umum terjadi tentunya yang disebarkan melalui aerosol misalnya Influenza. Setiap orang berisiko terkena influenza, termasuk orang lanjut usia (lansia). Namun sayangnya, influenza kerap dianggap sebagai penyakit ringan. Komplikasi akibat influenza pun dapat terjadi pada kelompok berisiko tinggi yaitu anak-anak, orang lansia di atas 65 tahun, individu dengan penyakit kronis, dan ibu hamil. Bahkan, data WHO menyebutkan bahwa influenza menyebabkan 500.000 kematian pertahun dan sebanyak 70% dari kasus kematian tersebut dialami oleh lansia. Pencegahan terhadap influenza dapat dilakukan dengan berbagai cara sederhana seperti menjaga kontak dengan virus flu dengan menggunakan masker, cuci tangan dan menurut WHO yang efektif adalah memberikan imunisasi.


Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.

Lembaga kesehatan seperti WHO, Kementerian Kesehatan dan Satgas Imunisasi Dewasa PBPAPDI telah semakin kuat memberikan rekomendasi pemberian vaksinasi pada orang dewasa dan lansia. Ada 3 vaksin yang penting diberikan kepada lanjut usia yaitu vaksin Influenza, Pneumonia dan Herpes Zoster.

Beberapa hal penting mengapa orang lansia perlu diberikan imunisasi yaitu karena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi saat ini belum musnah di dunia, vaksin aman dan efektif mencegah penyakit, vaksin dapat membuat orang lansia tetap sehat seperti halnya diet dan olahraga. 

Vaksinasi influenza merupakan cara pencegahan yang terbukti efektif dari segi biaya (cost- effective). Vaksinasi influenza efektif memberikan perlindungan hingga 90% bagi seseorang yang menerima vaksin dalam kondisi sehat, berusia kurang dari 65 tahun, dan menerima vaksin dengan galur (strain) yang sama dengan galur virus influenza yang beredar.Vaksin influenza membutuhkan waktu kurang lebih dua minggu dalam proses membentuk antibodi setelah vaksinasi dilakukan. Vaksinasi influenza pada penderita kardiovaskuler dapat menurunkan risiko serangan jantung hingga 67% dan menurunkan risiko stroke sebanyak 24%.

Vaksinasi Influenza termasuk mudah dan terjangkau, dengan pemberian cukup sekali setiap tahunnya dan telah tersedia di berbagai pusat layanan kesehatan seperti Rumah Sakit maupun Klinik Dokter praktek lainnya. 

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article