Jumat, Desember 20, 2024

Siapa bilang punya utang itu terlarang?

Must read

Brain Money by Aidil Akbar Madjid

Utang kerap kali diposisikan sebagai suatu hal kurang baik di tengah-tengah masyarakat. Hal ini bisa karena berbagai macam sebab, baik itu karena sesuatu yang terjadi di masa lalu yang ada sangkut pautnya dengan utang yang menyebabkan sebuah trauma, atau sesederhana karena belum mengetahui bahwa ternyata ada hal yang baik dari utang. 

Apakah anda salah satu orang yang tidak setuju dengan pemilikan utang?

Memang benar, utang bisa memberikan dampak buruk kepada mereka yang memilikinya. Mungkin beberapa anda sudah mengetahui dampak yang bisa muncul ketika seseorang tidak bisa melunasi utang adalah terpaksa disita asetnya, atau terpaksa menjual kendaraan bahkan rumah untuk melunasi utangnya. namun demikian, ada satu hal yang mungkin cukup membuat malas, seperti didatangi debt collector contohnya.

Hal-hal seperti itu lah yang kemudian bisa jadi membuat anda malas, melarang, atau dilarang memiliki utang jenis apapun. Apalagi utang yang ditimbulkan dari kartu kredit, beberapa dari anda juga mungkin cukup waswas untuk mengambil utang yang sebenarnya bermanfaat seperti utang KPR atau KPM. 

Padahal di sisi lain, anda juga tahu bahwa saat ini cukup sulit untuk membeli kendaraan ataupun rumah bila tanpa berutang kepada lembaga keuangan.

KPR dan KPM, sebagaimana anda ketahui akan sangat bermanfaat bagi siapapun yang ingin memiliki rumah atau kendaraan bermotor. Tidak hanya sampai disitu, manfaat dari memiliki utang juga bisa terasa ketika anda ingin menjalankan usaha yang telah anda mimpikan namun anda tidak memiliki modal untuk mengembangkannya. Dalam posisi seperti ini, utang bisa membantu anda untuk menggapai mimpi anda.

Dalam beberapa kasus, bahkan utang bisa menjadi alternatif bagi anda yang tidak bisa berinvestasi untuk memiliki aset. Sehingga, investasi dan utang disatukan dalam produk yang sama. 

Menarik bukan? Bahkan, dengan cara ini utang bisa menjadi alternatif untuk mencapai dana pensiun yang dibutuhkan atau untuk mengumpulkan dana pendidikan bagi anak anda di masa depan. 

“… Dengan perhitungan yang tepat, ternyata memiliki properti dengan cara berutang itu lebih menguntungkan.”

Untuk jangka pendek, berutang KPM untuk memiliki kendaraan bisa membantu memiliki aset dan juga bisa membantu dalam kegiatan sehari-hari. Sedangkan untuk jangka panjang, beberapa orang memilih untuk membeli properti untuk dana pensiun masa depan dengan cara berutang karena dengan sebuah cara tertentu, ternyata memiliki properti dengan cara berutang itu lebih menguntungkan. Perihal properti dan utang ini akan dibahas di lain kesempatan ya.

Jadi, siapa bilang punya utang terlarang?

Meski demikian, keuntungan-keuntungan dari tersebut tidak akan bisa anda dapatkan bila ternyata anda masih berutang dengan cara yang ‘belum tepat’. Dalam hal ini, bukan hanya dari jenis utangnya yang belum tepat, tetapi dari cara anda berutang yang belum tepat. 

Ada beberapa jenis kesalahan yang biasanya terjadi ketika seseorang mengambil utang dan dikategorikan sebagai sesuatu yang ‘belum tepat’.

Pertama, belum tepatnya seseorang ketika mengambil utang adalah kebanyakan mengambil utang. Ya, anda tidak salah membaca, beberapa orang (mungkin juga anda, bisa jadi) kebanyakan mengambil utang. 

Hal ini bisa terjadi karena menganggap utang bisa menjadi alternatif investasi dan kemudian orang tersebut menilai bahwa utang yang dimilikinya tidak menjadi sebuah masalah bagi kondisi keuangan miliknya. Padahal nyatanya tidak. Dalam kelas dan workshop perencana keuangan sering dibahas kapan sebenarnya utang bisa dianggap sebagai beban kapan utang dianggap sebagai investasi. 

  • Aidil Akbar Madjid, MBA, MNLP, CFE®, CFP®, CH, CHt, RIFA®, RFC®
  • Artikel ini sudah pernah tayang di detikFinance

Baca juga:

Financial Freedom!

Kebebasan finansial, apakah mimpi omong kosong ataukah sebenarnya bisa dijangkau?

Previous Article
Next Article
- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article