Di era digital ini, para industriawan IKM (industri kecil dan menengah) dan UKM (usaha kecil menengah), bisa memanfaatkan kemudahan memperoleh bahan baku impor, yang dapat dilakukan secara kolektif, difasilitasi oleh pemerintah maupun melalui kerja sama dengan dunia usaha.
Menurut Direktur PT Uniair Indotama Cargo (UIC) Eko Prasetyo di Jakarta, Rabu (18/9), hal tersebut menjadi keharusan, mengingat saat ini trasformasi digital dan kolaborasi, menjadi kunci bagi peningkatan daya saing meningkatkan nilai jual atau usaha. “Itu sebabnya sinergi dari tiga hal tersebut mutlak diperlukan seperti kerjasama dalam mendapatkan bahan baku secara kolektif, melakukan perubahan pada sistem digital, serta berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan.”
Setelah semua aspek tersebut dipenuhi, langkah penting yang juga menjadi faktor penentu meningkatkan daya saing adalah memperlebar jejaring, baik di pasar dalam negeri maupun ekspor. Itu sebabnya perusahaan yang sudah lebih dari 30 tahun bergerak di bidang one stop logistic services, ini sudah siap mengaplikasikan Pusat Logistik Berikat (PLB) e-commerce yang pertama di Indonesia.
Menurut Eko, dengan sistem jejaring yang ada di 10 kota besar di Indonesia dan juga 300 jaringan mereka di luar negeri, lembaga ini tidak hanya menggarap semua jenis dokumen ekspor dan impor, penyelesaian administrasi dokumen kepabeanan (customs clearance) barang keluar dan masuk di bea cukai, gudang penyimpanan barang seluas lebih dari 80 ribu m2, namun juga memiliki truk pengangkut barang tersendiri, dengan dukungan sistem logistik yang sudah berpengalaman.
Kehadiran Pusat Logistik Berikat (PLB) e-commerce di Indonesia diharapkan tidak hanya akan menjadikan produsen barang jadi manufaktur lebih efisien, karena PLB yang selama ini hanya ada di luar negeri, akan segera hadir di Indonesia, namun juga mendorong para IKM dan UKM memperoleh bahan baku secara lebih cepat, karena dapat dilakukan secara bersama-sama (kolektif).
Semangat Wirausaha
Bertumbuhnya IKM dan UKM di Indonesia, jelas Eko tidak dapat dipisahkan dari upaya mereka dalam membangkitkan semangat kewirausahaan. “Semangat berwirausaha ini dapat ditumbuhkan sejak dini, yaitu di masa bersekolah atau saat berada pada jenjang kuliah. Melihat peluang tersebut, PT UIC bekerja sama dengan Universitas Diponegoro (Undip), mengadakan kompetisi bagi seluruh mahasiswa di Indonesia, untuk mengukur sejauh mana pengetahuan dan kompetensi mereka dalam pemanfaatan jasa logistik, sebagai bagian dari mata rantai jejaring sistem produksi dan pemasaran digital, untuk mendukung perekonomian nasional,” papar Eko.
Mahasiswa merupakan cikal bakal pemimpin bangsa di kemudian hari. “Karena itu sebagai bagian dari upaya menumbuhkan semangat dan jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) di kalangan mahasiswa, PT Indotama Domestik Lestari – IDL, pekan lalu menggelar “Store 2 Go Goes to Campus,” di Kampus Undip, Semarang, Jawa Tengah.
Pada masa-masa di mana mereka mulai melakukan sistem belanja secara daring (online), diharapkan mereka juga mulai tertarik mengembangkan sistem yang menjadi cikal bakal wirausaha yang aktif mempertemukan pembeli dan penjual, dengan pemanfaatan market place Store 2 Go.”
Store 2 Go adalah marketplace, yakni platform sistem e-commerce dari PT IDL yang usahanya bergerak di bidang jasa pengiriman paket, sebagai bentuk dukungan kepada para IKM agar mereka dapat memanfaatkan teknologi, sehingga usahanya produktif dan efisien, sekaligus dapat memperluas akses pasarnya.
Jadi sebagai enabler yang menjembatani IKM dalam sistem perdagangan e-commerce, Store 2 Go diharapkan mampu menjadi sistem inkubasi, karena melalui keberadaan PLB e-commerce, ke depannya mampu mendukung para IKM (industri kecil dan menengah) serta UKM (usaha kecil menengah) di dalam memasarkan produk-produk dalam negeri.
Seperti disampaikan dalam salah satu notulen sosialisasi PLB e-commerce di kantor Pusat Ditjen Bea dan Cukai beberapa waktu yang lalu, Presiden Jokowi memerintahkan lebih banyak menggunakan produk industri dari dalam negeri, sehingga roda perekonomian domestik dapat bergulir.
“… untuk mengukur sejauh mana pengetahuan dan kompetensi mereka dalam pemanfaatan jasa logistik, sebagai bagian dari mata rantai jejaring sistem produksi dan pemasaran digital, untuk mendukung perekonomian nasional.”
“Kami menargetkan para milenial ini ke depannya mampu menjadi wirausaha di bidang usaha jasa logistik, sehingga mampu mendukung pemerintah mewujudkan IKM berdaya saing tinggi yang juga memanfaatkan teknologi digital. Melalui sistem platform yang kami tawarkan, khususnya dalam sistem Store 2 Go Nusantara dan juga PLB e-commerce, seperti setiap hari harus dapat memenuhi volume minimal barang kiriman 250 kilogram dan juga bentuk sistem kerja untuk kredit (simpanan), kami harapkan menjadi satu ekosistem logistik, yang dihasilkan di antara aggota komunitas dan mahasiswa,” pungkas Eko.
E-smart IKM Go Digital
Secara terpisah, PT Indotama Domestik Lestari (IDL) adalah salah satu perusahaan yang berpartisipasi dalam upaya pemerintah mendongkrak potensi IKM di dalam negeri, melalui penerapan industry 4.0 bagi mereka. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memandang penting peran IKM, karena selama ini sektor IKM menyerap hingga 10,5 juta tenaga kerja, sehingga menjadi tulang punggung di dalam aktifitas perekonomian nasional.
Menurut Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemeperin Gati Wibawaningsih, sejalan dengan bergulirnya ekonomi digital, maka 4,4 juta unit usaha atau 99% dari seluruh unit usaha di Indonesia, akan didorong untuk memanfaatkan sistem pemasaran digital.
“Karena itu kami secara simultan menggelar acara e-smart IKM dengan tema “IKM Go Digital,” yang menghadirkan sejumlah pemangku kepentingan antara lain daari pihak marketplace, perbankan, financial technology, dan perusahaan Enterprise Resource Planning (ERP) untuk IKM,” jelasnya.