Tulisan ini murni dari hati nurani yang dalam, yang tidak dikebiri oleh ganasnya politik identitas yang telah terbukti nyata merusak tatanan kehidupan umat manusia atau ambisi mencoba menjadi kutu loncat hanya semata karena haus akan kekuasaan.
Yang saya pahami, warga DKI saat ini butuh solusi nyata atas musibah banjir, bukan kelitan-kelitan innocent atau wacana-wacana kerdil atau bualan konyol! Warga DKI Jakarta butu solusi nyata atas musibah banjir agar bisa melanjutkan kehidupannya.
Pak Anies, saya tidak kenal Anda, walau kita sama-sama alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) tercinta, saya angkatan 1984, Anda angkatan angkatan 1987? Maaf kalau keliru.
Hanya panggilan jiwa yang memotivasi saya untuk menulis surat terbuka untuk Anda.
Melihat sepak terjang Anda selama menjadi Mendikbud RI dan kemudian menjadi Gubernur DKI, cukup bagi saya untuk menyimpulkan, bahwa Anda tidak cocok menjadi pejabat publik. Anda lebih pas menjadi akademisi.
Dan, selama Anda menjadi Gubernur DKI, Anda gagal menempatkan diri sebagai pejabat publik bagi semua orang. Anda hanya menjadi Gubernur DKI bagi orang-orang yang mendukung Anda pada Pilkada DKI beberapa waktu yang lalu.
Saya tidak akan mengajukan argumen-argumen rasional atau saran atau masukan ke Anda, sudah banyak tulisan yang viral di media sosia soal kinerja Anda sebagai Gubernur DKI Jakarta kaitannya dengan bencana banjir di Jakarta baru-baru ini.
Saya juga tidak punya kepentingan membandingkan kinerja Anda dengan kinerja Pak Basuki Cahaya Purnama (Gubernur DKI Jakarta sebelum Anda), bagi saya mubazir dan hanya buang-buang waktu.
Saya minta Anda mundur secara terhormat dan secepatnya sebagai Gubernur DKI. Semakin cepat semakin baik. Anda tidak mampu mengelola Jakarta menjadi lebih baik ke depan. Cara-cara Anda mengantisipasi dan menangani bencana banjir, jelas menunjukkan, bahwa Anda tidak mampu. Jangan alergi melihat fakta dan mengakui ketidak mampuan diri. Yang jadi korban adalah rakyat banyak. Ingat itu!
Sekali lagi sebagai sesama muslim dan alumni Universitas Gadjah Mada, memohon Pak Anies mundurlah secara terhormat. Balik ke kampus menjadi ilmuwan, Anda lebih pantas dan terhormat. Jaga nama baik almamatermu.
Semoga Anda bisa menangkap isi surat saya ini secara hening dan jujur. Kejujuran hanya milik orang yang paham Agama dengan baik dan benar dan mengamalkannya pada kehidupan kemanusiaan yang universal.
Terimakasih.
Yogyakarta, 4 Januari 2020
Hormat saya,