Rabu, Desember 4, 2024

Afrikaku

Must read

Di akhir abad kesembilan belas, para penguasa kolonial Eropa bertemu di Berlin untuk membagi benua Afrika.

Pertengkaran panjang dan sengit berlangsung, memperebutkan hasil rampasan perang, hutan, sungai, gunung, tanah, tanah subur, sampai tercapai kesepakatan tentang batas-batas baru negara, dan di hari ini tahun 1885 Akte Umum ditandatangani “atas nama Tuhan yang Maha Kuasa.” 

Para  raja Eropa cukup sopan untuk tidak menyebut emas, berlian, gading, minyak, karet, timah, kakao, kopi, ataupun minyak palma. 

Mereka melarang digunakannya kata budak.

Mereka menyebut perusahaan yang menyediakan manusia sebagai dagangan di pasar dunia, “lembaga sosial.”

Mereka menegaskan bahwa mereka bertindak “atas dasar kehendak menata keadaan supaya menguntungkan bagi perkembangan perdagangan dan peradaban.” 

Dan jika ada yang meragukan, mereka menjelaskan bahwa kepedulian mereka adalah untuk “meningkatkan kesejahteraan moral dan material penduduk pribumi.”

Demikianlah Eropa menggambar peta baru Afrika.

Tak seorang Afrika pun hadir di konferensi tingkat tinggi tersebut, tidak pun sebagai dekorasi.

Children of the Days

Eduardo Galeano

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article