Minggu, November 17, 2024

Bersama menangani Corona

Must read

Oleh Vivi Alatas

Yang paling kasihan orang miskin, penjual keliling yang kehilangan pembeli, warung samping sekolah yang sepi, toko kelontong. Pada saat yang sama mereka yang paling rentan terkena dampak karena tidak punya-pilihan social distancing dan berkurangnya penghasilan dengan drastis. Pekerja pabrik yang dihadapkan pada pilihan yang terkadang bagaikan buah simalakama.

A. Apa yang bisa dilakukan pemerintah?

Ada beberapa pilihan namun harus melihat mana yang paling memungkinkan untuk dilakukan segera dan ketersediaan dana:

  1. BLT, bantuan langsung tunai. Indonesia sudah punya pengalaman melakukan ini dan bisa dilakukan dengan cepat.
  2. Mendorong orang-orang yang belum ikut BPJS untuk ikut BPJS, bisa dengan memberikan insentif potongan beberapa bulan seharga premi kelas 3, dan ini nantinya bisa menaikan jumlah kepesertaan dan iuran yang terkumpul dari BPJS setelah badai ini sirna.
  3. Bantuan pangan non tunai ditambah jumlah beras yang didapat, juga ditambah untuk sabun, dan jika memungkinkan sejumlah kecil masker untuk emergency.
  4. Listrik untuk 450 dan 900 VA digratiskan beberapa bulan
  5. Pendapatan tidak kena pajak dinaikkan.
  6. Pajak UMKM ditiadakan untuk beberapa bulan.

B. Apa yang bisa kita, aku dan kamu lakukan?

  1. Memberikan sedekah dan zakat /persepuluhan sekarang, jangan tunggu Ramadan. Jangan tunggu Natal.
  2. Gunakan atau buat grup WA antar tetangga untuk saling memberikan semangat mengajak membantu yang lain. Kumpulkan no telepon tukang sayur, tukang buah, tukang roti, tukang makanan di sekitar lingkungan kita, toko kelontong ajak untuk memberikan service delivery ke lingkungan kita, dan bayar lebih. Ini bisa menjadi simbiosa mutualisme.
  3. Beri tips lumayan dermawan untuk OJOL yang telah membantu kita.
  4. Gunakan grup WA untuk mendata siapa yang patut diberi zakat/sedekah di lingkungan sekitar kita. Apakah penjaja makanan yang biasanya lewat, apakah pembuang sampah, petugas kebersihan, apakah tetangga yang kekurangan.
  5. Ajak bersama mastikan tidak ada yang kelaparan di RT mu dengan sedekah beras, sedekah sabun cuci tangan.
  6. Bersama menggunakan circle of influence kita untuk saling berbagi nasehat akan informasi yang benar, berbagi nasehat tentang kesabaran dan kasih sayang.
  7. Bersama memberikan perhatian dan hadiah, dan menyediakan kebutuhan untuk perawat dan tenaga medis yang berjuang di garda terdepan.

C. Apa yang bisa dilakukan pengusaha?

  1. Bersama memproduksi kebutuhan sanitasi dan alat pelindung diri dan menjualnya dengan harga wajar dan harga peduli. Ini bukan saatnya memaksimalisasi profit. Jual dengan harga wajar, agar yang menjual dengan harga selangit jadi jera.
  2. Memberikan kesempatan pada pegawainya untuk melakukan social distancing.
  3. Memberikan gaji ketigabelas/keempat belas sekarang, jangan tunggu Lebaran, jangan tunggu Natal.
  4. Fokus pada inovasi apa yang bisa dilakukan untuk bisa meningkatkan kemampuan dan memenuhi apa yang paling dibutuhkan. Apa prosedur yang bisa lebih efisien dan efektif.
  5. Identifikasi gap yang dimiliki dalam ketrampilan. Saatnya mendorong karyawan untuk belajar meningkatkan ketrampilan lewat online learning.
  6. Saatnya melakukan CSR massal, kerja sama bagaimana bisa menolong lebih banyak orang miskin dan rentan dan menolong pemerintah dalam memastikan kesiapan supply side.

Sendiri kita adalah setetes air. Bersama kita bisa menjadi gerimis pagi hari yang memekarkan bunga.

Vivi Alatas adalah ekonom World Bank yang meneliti tentang kemiskinan.


- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article