Sudah lebih dari 30 hari dunia usaha memberlakukan WFH, kerja dari rumah. Status pandemi Corona di Indonesia saat ini mencapai 4.557 kasus dengan 380 kasus dinyatakan sembuh dan 399 kasus meninggal. Covid-19 tercatat sudah menyebar ke 34 provinsi di Indonesia.
Selama sebulan diberlakukannya WFH, bagaimanakah kinerja layanan keuangan di Indonesia? Apakah tetap berjalan dengan baik? Atau justru, banyak kendala yang terjadi? Apalagi institusi finansial merupakan sektor yang paling krusial karena mengurusi uang masyarakat.
Dilansir dari hasil pertemuan via Zoom video conference yang diinisasi oleh Flip.id, 3 institusi finansial yang mewakili beberapa sektor penting di industri keuangan membuktikan bahwa mereka tetap dapat mempertahankan kualitas layanan dengan baik, bahkan dapat berkontribusi lebih selama pandemi.
Apa saja yang mereka telah lakukan?
Berikut hasil wawancara bersama Bambang Sutrisno selaku Corporate Secretary BNI Syariah mewakili industri perbankan, Ginanjar Ibnu Solihin selaku Co-Founder Flip.id mewakili startup fintech kategori pembayaran, dan Prasetya Yudaputra, VP Trust & Culture Kitabisa.com mewakili startup fintech kategori crowd funding.
Apa yang perusahaan lakukan untuk tetap menjaga kualitas layanan di tengah situasi pandemi?
BNI Syariah: Filosofi bank syariah berasal dari ekonomi Islam, dan terdapat 5 dasar tujuan bersyariat dalam Islam: menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga akal, menjaga harta, dan menjaga keturunan.
Tujuan BNI Syariah yang utama terlebih lagi di tengah pandemi adalah menjaga jiwa dan harta. Menjaga jiwa pegawai dan nasabah dan menjaga harta nasabah. BNI Syariah memastikan kebutuhan transaksi dapat dipenuhi dan keutuhan jiwa tidak terancam.
Sebagai implementasinya, BNI Syariah menerapkan sistem WFH secara bergilir, yakni 75% pegawai menjalankan WFH dan 25% pegawai menjalankan operasional di kantor cabang dan di kantor pusat.
Realisasi yang dilakukan BNI Syariah selama pandemi juga dengan mengajak nasabah untuk lebih melakukan transaksi online untuk meminimalisir kontak fisik.
Jika nasabah harus datang ke bank, maka di setiap kantor cabang BNI Syariah nasabah akan diperiksa suhu tubuhnya terlebih dahulu. Jika nasabah terindikasi sakit, kantor cabang BNI Syariah telah bekerjasama dengan puskesmas setempat sebagai tempat rujukan nasabah yang sakit.
Di dalam kantor cabang, tempat duduk, baik untuk pegawai dan ruang tunggu nasabah diatur dengan jarak yang telah dianjurkan WHO. Meja kerja antar pegawaipun dipisah dan seluruh area dilengkapi dengan hand sanitizer.
Seluruh pegawai yang berperan di posisi kritikal akan diberikan fasilitas kesehatan secara lengkap.
Seluruh pemimpin cabang memberikan laporan setiap pagi lewat video conference untuk melaporkan kondisi kesehatan pegawai.
Jika ada yang terindikasi gejala Covid-19 atau ODP, maka manajemen menyiapkan tempat tinggal khusus yang dilengkapi dengan fasilitas dan makan-makanan yang sehat dan dibebastugaskan selama 14 hari dengan tetap digaji.
Dengan memastikan kesehatan pegawai dari sisi pelayanan dan fasilitas, maka pegawai merasa tenang, percaya dengan perusahaan, dan tidaktertekan dengan keadaan. Mereka akhirnya dapat memberikan kinerja layanan terbaik selama pandemi.
Flip.id: Sejak awal WFH dianjurkan pemerintah, Flip.id berangkat dari skenario terburuk yaitu bagaimana jika lockdown diterapkan.
Sebagai startup fintech, sistem kerja fleksibel dengan penerapan smarthour (jam yang diatur oleh karyawan) telah diterapkan di beberapa divisidi Flip.id seperti divisi IT sehingga penyesuaian WFH bisa diterapkan dengan lancar.
Khusus divisi Operasional yang bertugas melayani seluruh pengguna aplikasi Flip.id, manajemen memberikan insentif berupa paket data internet kecepatan tinggi serta perlengkapan komputer kantor yang dapat dibawa ke rumah masing-masing.
Hal yang paling Flip.id prioritaskan adalah bagaimana menjaga sense of belonging (rasa kepemilikan) karyawan terhadap perusahaan agar tidak berkurang.
Sebagai bentuk antisipasi, Flip.id melakukan town hall (pertemuan seluruh karyawan) dalam video conference dalam 2 jenis, yaitu Update Serius dan Update Santai.
Update Serius untuk memberikan perkembangan terbaru seputar pertumbuhan dan kualitas layanan perusahaan. Update Santai adalah untuk meningkatkan emotional bonding antarkolega seperti bermain game online bersama, membahas hal-halyang viral dan lucu, serta update-update seru yang tidak selalu berhubungan dengan pekerjaan.
Penting untuk menjaga agar karyawan tetap merasa masih menjadi bagian dari perusahaan, terutama jika karyawan sudah sebulan tidak ke kantor untuk berinteraksi secara langsung dengan kolega.
Berdasarkan penelitian di Forbes, karyawan yang memiliki sense of belonging yang tinggi terhadap perusahaan, 56% lebih tinggi menghasilkan performa kerja yang baik dibanding yang tidak.
Oleh karena itu, guna menjaga kualitas layanan, kami fokus untuk meningkatkan sense of belonging karyawan. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan kesehatan dan kebutuhan karyawan serta mendayagunakan teknologi yang ada untuk tetap terus memberikan fasilitas yang terbaik kepada karyawan dan pengguna.
Kitabisa: Selama pandemi, untuk para penggalang dana, kami tidak mengenakan biaya dari setiap penggalangan dana khusus Corona yang terkumpul.
Untuk karyawan, manajemen Kitabisa memberikan informasi WFH secara bertahap kepada seluruh karyawan, selama 1 minggu awal, lalu penambahan 1 minggu, lalu penambahan periode WFH selama 2 minggu.
Tahapan ini dilakukan untuk menjaga mentalitas kerja agar tetap produktif. Kami juga pastikan agar seluruh tim bisa menyampaikan kebutuhan mereka. Jika ada yang membutuhkan perlengkapan administratif seperti printer atau modem internet, maka manajemen akan menyediakan.
Ketika ada karyawan yang sedang sakit, manajemen akan mengirimkan hygiene kit dan dibebastugaskan.
Ada beberapa divisi yang beban pekerjaannya menurun ketika pandemi, kami alihtugaskan ke divisi yang beban pekerjaannya sedang meningkat seperti penyaluran bantuan untuk kelancaran distribusi.
Kontribusi apa yang telah perusahaan lakukan selama pandemi ini?
Flip.id: Salah seorang tim kami, awalnya berinisiasi mengajak tim Flip.id untuk memberikan bantuan bagi mereka yang paling membutuhkan di tengah wabah ini yaitu tenaga kesehatan yang berada di garda terdepan dan memiliki risiko tertinggi untuk terpapar virus, namun masih dihadapkan pada keterbatasan alat pelindung diri (APD) memadai.
Selain itu juga golongan masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah yang kebanyakan bekerja di sektor informal dan memiliki risiko tidak dapat memenuhi kebutuhan pokoknya di saat pemerintah menyarankan masyarakat untuk berdiam diri di rumah.
Lalu kami berpikir mengapa tolong-menolong ini harus berhenti pada tim Flip.id saja? Padahal, ada jutaan orang yang menggunakan Flip.id, dan kami yakin bahwa banyak dari pengguna Flip.id yang juga ingin ikut membantu.
Oleh karena itu, Flip.id telah mengajak seluruh pengguna untuk ikut berdonasi dan melawan virus Corona melalui platform Kitabisa. Kami yakin, sebagian dari biaya transfer antar bank sebesar Rp6.500 yang sudah dihemat karena menggunakan aplikasi Flip.id bisa dialokasikan untuk membantu Indonesia melawan Corona.
Alhamdulillah, saat ini kami berhasil mengumpulkan donasi senilai Rp162.794.823 dan sebagian donasi telah disalurkan ke RSUD Bima di daerah Nusa Tenggara Barat dan menyusul penerima donasi lainnya dalam bulan ini.
Kitabisa: Kami ingin menjadi jembatan dari orang-orang yang mau berbuat baik ke orang-orang yang membutuhkan.
Oleh karena itu, kami menghubungi pihak-pihak yang mempunyai kegelisahan untuk membantu orang lain seperti NGO, para influencer, perusahaan-perusahan untuk berbagi visi dan misi agar kita bisa sampaikan kepada orang-orang baik di seluruh Indonesia.
Saat ini, kami sedang menjajaki kerjasama dengan ITB untuk ventilator portabel.
Kami meyakini dengan adanya kolaborasi, harapannya kita bisa bersama-sama membantu negara melewati masa pandemi ini lebih cepat.
Menurut kami, berlomba-lomba dalam kebaikan itu bukan kompetisi tapi bersama-sama menggabungkan kekuatan untuk melawan Corona.
Makin banyak orang yang berbuat hal baik, maka kebaikan itu akan semakin banyak. Kitabisa sebagai platform penggalangan dana terbesar di Indonesia telah berhasil mengumpulkan Rp 103.529.309.728 donasi dari total 3.389 Campaign #BersamaLawanCorona dari seluruh masyarakat Indonesia. Uang ini adalah amanah.
Kitabisa mempunyai tim yang khusus untuk mengurusi implementasinya, walaupun terbatas tapi kami bisa meyakinkan proses penyaluran bantuan itu memang memiliki kaidah yang baik, sehingga tepat sasaran waktu dan kebutuhannya.