Refleksi Survei INDIKATOR: Kepemimpinan Presiden Joko Widodo Berhasil Mengendalikan Pandemi Covid-19 dengan Sistem Responsif Cepat, Ilmiah dan Terukur
Pandemi Covid 19 mengancam kesehatan dan memukul daya tahan ekonomi secara global. Pada situasi ini Presiden Joko Widodo dengan kepemimpinan demokratis bekerja keras membangun sistem responsif terhadap pandemi demi keselamatan seluruh rakyat Indonesia. Sistem responsif yang mampu menciptakan keamanan secara komprehensif baik kesehatan dan perekonomian rakyat, serta keberlanjutan hidup bangsa.
Sistem responsif pandemi tersebut salah satunya adalah pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 (Gugas Covid 19). Presiden membentuk sistem pengorganisasian Gugas Covid 19 yang melibatkan BNPB, seluruh kementerian/lembaga, POLRI, TNI dan pemerintahan daerah.
Survei INDIKATOR memperlihatkan bahwa 63,7% masyarakat sangat puas terhadap kinerja Gugas Covid 19. Hal ini menunjukkan bahwa sistem responsif pandemi yang dibangun Presiden Joko Widodo benar-benar bekerja dalam menciptakan keamanan dalam dimensi kesehatan, sosial dan ekonomi.
Kepemimpinan politik demokratis Presiden Joko Widodo mengorganisasi lembaga-lembaga negara termasuk Kepolisian dan TNI dalam sistem responsif pandemi juga terlihat dari tingkat kepercayaan mayoritas masyarakat, sebesar 85,7 % responden merasa yakin bahwa polisi dapat menjaga keamanan selama masa pandemi, dan 88,9% responden merasa yakin TNI dapat menjaga keamanan selama masa pandemi.
Pada situasi pandemi yang berat ini, mayoritas masyarakat percaya kepada Pemerintah Pusat. Orkestrasi presiden terhadap lembaga kepemerintahan dalam menjalankan sistem responsif bisa dirasakan oleh masyarakat. Hal ini terlihat dari survei INDIKATOR yang menunjukkan 47,6% cukup puas dan 8,8% sangat puas terhadap Pemerintah Pusat atau rata-rata mencapai 56,4%.
Sedangkan Presiden Joko Widodo sangat menghargai 66,5% kepuasan atau kepercayaan masyarakat terhadap kinerjanya. Kepercayaan ini menjadi modal bagi presiden untuk terus bekerja keras membangun sistem responsif yang ditandai oleh transparansi, akuntabilitas dan kecepatan bertindak dalam penanganan Covid-19 untuk memasuki kenormalan baru (Adaptasi Kebiasaan Baru).
Presiden juga sangat berterimakasih, model pentahelix solidaritas sosial/modal sosial yang berwujud gotong-royong kemanusiaan antara pemerintah, perguruan tinggi/akademisi, dunia usaha/UMKM, media, dan masyarakat berhasil dalam memutus dan mengendalikan penyebaran Covid-19.
Catatan-catatan dari masyarakat terkait kebijakan yang belum ideal menjadi perhatian sangat serius Presiden. Seperti program bantuan sosial yang masih belum terdistribusi secara tepat.
Kunci jawaban masalah distribusi bantuan sosial ini adalah penguatan sistem responsif yang secara organisasi dilaksanakan oleh aparatur birokrasi pemerintahan dari pusat sampai daerah, secara efektif dan efisien. Presiden Joko Widodo terus berupaya melakukan reformasi birokrasi sejak awal periode pemerintahan.
Kesuksesan membangun dan menguatkan sistem responsif ini juga dipengaruhi oleh partisipasi publik. Sehingga Presiden Joko Widodo mendorong partisipasi publik untuk reformasi birokrasi yang konstruktif dan berprinsip pada kepentingan umum sebab tugas konstitusional Presiden Joko Widodo adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
M. Fadjroel Rachman
Juru Bicara Presiden RI