Jumat, November 15, 2024

Gaya hidup berubah, cara menikmati hiburan juga berubah

Must read

Kolom Burhan Abe

Pandemi Covid-19 membuat banyak orang memutar otak untuk bisa survive, ”berdamai” dengan virus yang mematikan itu. Kesehatan menjadi hal yang utama, di atas segala-galanya. Tapi persoalannya, kehidupan harus tetap berjalan, roda bisnis harus terus berputar.

Yup, wabah Corona berdampak pada semua lini kehidupan, tak terkecuali gaya hidup masyarakat di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Paling tidak, yang paling mencolok, masyarakat kini sangat mengandalkan teknologi digital untuk tetap menjalani kehidupan sosial dan ekonomi di tengah kebijakan social and physical distancing.

Kehidupan sosial sudah pasti berubah, yang juga berdampak pada karier (pekerjaan), serta rencana perjalanan alias traveling. Demikian hasil survei yang pernah dilakukan oleh Snapcart tentang dampak yang dibawa oleh Covid-19 terhadap gaya hidup orang Indonesia. 

Survei yang dilakukan pada 17-28 Maret 2020 itu melibatkan 2.000 responden berusia 15-50 tahun di 8 kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Palembang, Makassar, dan Manado.

Sebanyak 48 persen responden mengaku bahwa kehidupan sosialnya terganggu akibat Corona. Kebiasaan bersosialisasi otomatis berubah, dari kebiasaan berkumpul, yang dulu dilakukan secara fisik kini hanya berinteraksi di dunia maya, dengan memanfaatkan teknologi digital.

Media sosial menjadi andalan, termasuk aplikasi-aplikasi lain di dunia digital – sebutlah aplikasi olahraga atau musik yang melibatkan banyak orang dalam kegiatan yang sama secara online. Mereka seolah-olah melakukan kegiatan bersama, padahal sebenarnya di rumah. Stay at home.

Konser Livestreaming dan Virtual 

Pada awal-awal pada musisi dunia tidak mau diam. Mereka dengan cara mereka sendiri mengadakan konser secara online, yang bisa ditonton pada penggemarnya di rumah. Carlos Santana dan David Guetta, misalnya, menggelar konser livestream dan konser virtual pada akhir Mei lalu. 

Konser itu melibatkan banyak musisi lain, di antaranya Darryl “DMC” McDaniels, Tom Morello, The Silkroad Ensemble dengan Yo-Yo Ma dan lain-lain. Mereka mengumpulkan donasi, yang diberikan ke WhyHunger’s Rapid Response Fund, serta mereka yang terdampak kerawanan pangan atas pandemi Covid-19.

Konser tersebut disiarkan langsung melalui Facebook, YouTube, Twitter, Twitch, TikTok, Instagram, dan saluran VK.

Di Indonesia para musisi juga melakukan hal yang sama dengan skala yang berbeda. Musisi Indra Lesmana, misalnya, bermain piano dari rumah dan mengiringi penyanyi lain atau ber-jam session dengan musisi lain dari rumah masing-masing. 

Kegiatan seperti ini lebih untuk mengobati rasa kangen dalam bermusik. Tapi lebih dari itu, ada yang secara serius menggarap konser, sekaligus melakukan penggalangan dana – untuk tim produksi dan kru yang terlibat dalam penyelenggaraan konser tersebut.

Pertunjukan musik bertajuk Konser 7 Ruang, yang digagas Don Sistem Suara Indonesia atau DSS Music patut mendapat catatan.

Demi physical distancing maka konser bukan di sebuah panggung, tapi di sebuah rumah yang terbagi dalam ruang-ruang yang berisi para musisi dan vokalis. Dengan sound system yang canggih, pertunjukan tersebut bisa dinikmati dari rumah via channel YouTube dan Facebook.

Banyak musisi dan penyanyi yang berpartisipasi dalam Konser 7 Ruang ini, yang berlangsung secara live 2- 3 kali seminggu yang berjalan hingga saat ini. Di antaranya Harvey Malaiholo, Tompi, Ruth Sahanaya, Elfa’s Singer, Titi DJ, Andre Hehanusa, Inul Daratista, dan lain-lain.

Selama konser berlangsung, masyarakat bisa mengirim donasi, melalui rekening bank, PayPal, dan aplikasi pembayaran digital.

Acara ini mendapat banyak tanggapan positif, karena sedikit banyak mampu menggerakkan industri musik di tengah pandemi, bahkan tidak kurang Menteri Sosial RI, Juliari P Batubara ikut membantu menyerahkan donasi berupa uang tunai sebesar Rp50 juta serta paket sembako untuk Konser 7 Ruang.

Drive In Concert

Ketika gedung bioskop tutup, maka pilihannya adalah drive-in ala zaman baheula. Penonton tidak perlu datang ke teater tertutup, tapi datang ke lapangan dengan layar besar, yang bisa ditonton dari mobil masing-masing. Dengan demikian para penonton menikmati film secara leluasa, tapi tetap mengikuti protokol kesehatan di masa Covid-19.

Saat ini Ergo and Co tengah menggodok drive-in cinema di kawasan Jakarta. Seluruh tiket akan dijual melalui ticketing partner secara daring. Mengikuti aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), jumlah maksimal penonton adalah separuh dari kapasitas penumpang mobil yang digunakan. 

Sebetulnya di luar Jakarta, tepatnya di Meikarta, Cikarang, bioskop drive-in sudah ada. Ada layar besar yang menampilkan tayangan, sementara para penonton menyimaknya dari dalam mobil masing-masing, yang diparkir dengan jarak berjauhan. Sedikit banyak, kegiatan ini bisa mengobati kerinduan masyarakat yang sudah lama absen datang ke bioskop.

Tapi yang jelas, pertunjukan ala drive-in tidak hanya di sinema, tapi kini diterapkan di panggung musik. Mads Langer, musisi, penyanyi dan penulis lagu, untuk menyebut contoh, menggelar drive-in concert di pinggiran kota Aarhus, Denmark. 

Panggungnya sangat memadai, lengkap dengan peralatan musik, sound system serta giant screen LCD di sebelah kanan dan kiri panggung. Para penonton, tetap jaga jarak dengan cara tetap berada dari dalam mobil mereka masing-masing. Sementara Mads Langer tampil di atas panggung dengan menghadap para penonton yang ada di dalam mobil.

Foto oleh YURI MANEI dari Pexels

Bagaimana dengan di Indonesia? Kahitna tampaknya akan menjadi grup band pertama yang akan menggelar drive-in concert di masa new normal.

Konser ini istimewa karena grup band asal Bandung ini sekaligus memanfaatkan momen tersebut untuk merayakan 34 tahun mereka berkarya di industri musik Tanah Air. Protokol keamanan dan kesehatan adalah salah satu syarat utama yang harus dipatuhi dan dijalankan oleh semua pihak yang bertugas dan semua penonton acara drive-in concert, sehingga pertunjukkn yang spektakuler ini dapat disaksikan dengan nyaman dan aman.

Untuk informasi waktu, tempat, serta daftar pengisi acara lainnya dalam pertunjukan yang dipromotori oleh Berlian Entertainment ini masih akan diumumkan mendatang

Sementara itu, promotor musik yang lain, Tommy Pratama, juga punya rencana yang tak kalah serunya. Penggagas Forum Asosiasi Promotor Indonesia sejumlah konser drive-in di Jakarta, Bandung dan Semarang, dari Agustus hingga Desember 2020.

”Kami mohon dukungan kepada semua pihak atas perhelatan ini. Insya Allah para pekerja seni dan Industri konser bisa bangkit serta mendapat nafkah kembali,” katanya.

(Burhan Abe – Wartawan Senior, Pengamat Bisnis dan Gaya Hidup)

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article