Menuju SDM unggul, Kementerian PUPR gelar pelatihan konstruksi untuk 1.700 orang dengan metode hybrid gabungan distance learning dan tatap muka.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) konstruksi yang andal dan terampil serta menjalankan visi Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan kualitas SDM, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan pembekalan kepada para pelaku jasa konstruksi.
Di tengah Pandemi Covid-19, Kementerian PUPR berupaya meminimalisir pelatihan tatap muka dengan menggunakan gabungan metode pembelajaran jarak jauh (distance learning) dan tatap muka.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kementerian PUPR harus menjadi bagian dari SDM yang unggul untuk mendukung visi Indonesia maju. Pengembangan SDM merupakan salah satu dari lima program prioritas pemerintah Presiden Joko Widodo dan Wapres Kiai Ma’ruf Amin
“Pemanfaatan teknologi harus memberikan nilai tambah bagi pelaksanaan pembangunan infrastruktur, bukan sekedar ikut-ikutan atau mengikuti tren sesaat. Untuk terus menuju ke arah e-learning, maka harus disiapkan SDM yang dapat menggunakan teknologi informasi,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Trisasongko Widianto mengatakan, ketersediaan tenaga kerja konstruksi yang kompeten sangat penting.
“Terlebih di tengah kondisi pandemi seperti saat ini, di mana sektor konstruksi menjadi salah satu sektor andalan Pemerintah untuk ketahanan ekonomi bangsa, tentunya menyediakan tenaga kerja bersertikat adalah suatu keharusan,” katanya saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Pelatihan di Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta secara virtual, Senin (20/07/2020).
Bimtek dan pelatihan tersebut dilaksanakan dengan metode pelatihan jarak jauh atau distance learning dan pelatihan dengan metode hibrid (blended learning) yaitu gabungan pelatihan jarak jauh menggunakan video conference dan tatap muka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Dikatakan Trisasongko, Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri tetapi membutuhkan kerjasama dari seluruh stakeholder industri konstruksi untuk terus meningkatkan tenaga kerja konstruksi yang kompeten.
“Selain memberikan pelatihan dalam hal ilmu bidang konstruksi, yang penting disampaikan kepada tenaga kerja konstruksi juga tentang kesadaran terhadap protokol kesehatan pada proyek konstruksi di masa pandemi Covid-19 seperti saat in,” ujarnya.
Bimtek dan Pelatihan tersebut diikuti oleh 1.705 orang peserta yang di bagi ke dalam 5 kelas yang terdiri Bimtek memahami pemilihan jasa konstruksi sebanyak 905 orang peserta yang berasal dari penyedia jasa konstruksi, berkerjasama dengan Asosiasi Gapeksindo dan Direktorat Pengembangan Jasa Konstruksi. Bimtek sistem manajemen keselamatan konstruksi sebanyak 300 orang peserta yang terdiri dari pengguna jasa dan penyedia jasa konstruksi, bekerjasama dengan Asosiasi A2K4 dan Direktorat Keberlanjutan Konstruksi.
Bimtek selanjutnya adalah terkait pracetak dan prategang konstruksi yang diikuti sebanyak 450 orang dengan peserta umum dan bekerjasama dengan Asosiasi Ikatan Ahli Pracetak dan Prategang Indonesia (IAPPI). Selain Bimtek juga secara serentakan dilaksanakan pelatihan mekanik engine dan operator alat berat dengan total peserta sebanyak 41 siswa SMK yang bekerjasama dengan SMK Negeri 36 Jakarta dan SMK Bina Karya Mandiri Bekasi sebanyak 20 orang peserta (untuk kelas Pelatihan Operator Alat Berat), SMK Negeri 36 Jakarta dan SMK Karya Mandiri Bekasi.
Turut hadir dalam pembukaan Bimtek secara virtual tersebut Sekretaris Direktur Jenderal Bina Konstruksi Dewi Chomistriana, Direktur Pengembangan Jasa Konstruksi Putut Marhayudi, Direktur Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi Nanang Handoyo Prasetyo, Direktur Keberlanjutan Konstruksi Kimron Manik, dan Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Afriandi Pohan.