Oleh Raffi Habsyi
Ceritanya berawal pada bulan Maret 2020. Saya merupakan anak SMA yang diliburkan atau istilah yang lebih halus lagi “Belajar di Rumah”.
Saya yang gabut, akhirnya mencoba untuk buka YouTube dan ketemulah saya sama video YouTuber luar negeri (Amerika) yang menceritakan bagaimana sepak terjangnya dalam membangun bisnis dropshipping yang berhasil meraih omset hingga ratusan ribu dolar per bulannya.
Saya sangat tertarik, dan mencari tahu lebih mendalam lagi dan akhirnya saya tahu sistem kerjanya.
Sistemnya adalah orang tersebut mengambil barang dari Ali Express Lalu menjualnya di toko online miliknya. Website tersebut dibuat menggunakan platform Shopify dan dia memasarkan produknya lewat Facebook Ads. Dan, boom! Ratusan ribu dolar mengalir ke koceknya. Kedengarannya gampang?
Susah!
Pertama dropship internasional itu membutuhkan pengetahuan kita soal iklan Facebook yang tentunya belajarnya juga butuh waktu dan uang. Kedua, membutuhkan kartu kredit dan akun PayPal, di mana saya ngga punya kartu kredit, jadi nggak bisa bikin akun PayPal. Ketiga, kita harus bisa mencari produk yang benar-benar sesuai dengan target pasar yang ingin kita sasar.
Dropship internasional menurut saya memang sangat menguntungkan tapi membutuhkan sumber daya yang cukup besar juga. Jadi karena itulah saya memperkecil jangkauan dan mencoba untuk melakukan dropship lokal dengan mengambil produk dari Tokopedia dan menjualnya di Shopee.
Ini pun akhirnya saya tinggalkan karena repot dan malas untuk mengurus ongkir, keluhan dan semacamya. Hal itu yang membuat saya beralih ke bisnis affiliate dan produk digital.
Binatang apakah itu?
Sistem kerja dari bisnis affiliate, adalah Anda memasarkan produk orang lain melalui link referral milik Anda sendiri. Jika terjadi penjualan melalui link Anda, maka Anda akan mendapatkan komisi sesuai dengan kesepakatan awal dengan vendor.
Affiliate ada banyak. Seperti halnya Lazada Affiliate, Shopee Affiliate, Bukalapak Affiliate, dan Tokopedia Affiliate. Tapi saya sangat tidak menyarankan Anda untuk mengikuti program affiliate dari marketplace. Karena komisinya rendah menurut saya.
Saya menyarankan Anda untuk menjadi mitra affiliasi dari 2 situs besar yaitu Ratakan (Indonesia) dan Clickbank (luar negeri). Karena komisi yang besar dan Anda tidak perlu repot karena mereka bukan menjual produk fisik melainkan produk digital seperti e-book, e-course, dan banyak lagi.
Situs affiliate tersebut membayar dengan harga yang cukup tinggi. Di mana jika ada 1 transaksi paling tidak Anda bisa mendapat Rp50.000. Lumayan, kan.
Yang paling saya suka dari affiliate adalah Anda hanya perlu menyebar link dan jika ada pembelian anda dapat komisi tanpa harus repot menngurusi keluhan pembeli atau menjawab pertanyaan pembeli.
Saya menjalani bisnis affiliate dalam seminggu saja karena saya sadar ada ilmu yang harus dikuasai sebelum kita menguasai pasar dan menebar jaring. Akhirnya saya putuskan untuk belajar dan saya memulai lagi pada bulan Juni 2020
Saya memulai dengan menjual produk salah satu vendor yang namanya ‘Banjir20Ribu‘. Produk ini adalah produk digital yang isinya e-book dan kumpulan video bisnis online. Harganya hanya Rp20.000 saja. Dan produk ini memiliki lisensi jual ulang, yang artinya ketika saya membeli produk ini saya juga mendapatkan hak untuk menjual ulang sehingga saya bisa dapat ilmu dan dapat profit juga.
Hasilnya alhamdulillah, bisa nambah uang saku mahasiswa. Tapi saya lebih sering menggunakan uang hasil saya sendiri untuk menambah pengetahuan terutama tentang bisnis.
Sampai sekarang saya masih terus memperkaya ilmu saya supaya bisa menjadi affiliate marketer yang sudah jago seperti Dewa Eka Prayoga “Dewa Selling” dan Andrie Andropia yang merupakan pakar sekaligus expert dalam digital marketing.
Tidak terlalu seru memang, tapi saya membaginya agar Adam mendapat insight, pengetahuan tentang dunia marketing di internet, cara memperoleh duit dari dunia maya.
Bonus: Foto produk yang saya jual (siapa tahu ada yang tertarik menambah pengetahuan sekaligus berbisnis ‘Banjir20Ribu’).
Oleh Raffi Habsyi – QUORA