Kementerian PUPR optimis adaptasi kebiasaan baru dukung sektor perumahan bangkit.
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) optimis sektor perumahan dan properti akan bangkit di masa adaptasi kebiasaan baru saat ini. Hal itu dikarenakan program perumahan masih sangat dibutuhkan guna menjaga kesehatan masyarakat khususnya guna mengantisipasi adanya penularan Covid-19 di Indonesia.
“Adanya adaptasi kebiasaan baru tentunya membuat pemerintah optimis sektor perumahan akan bangkit kembali guna mendukung perekonomian nasional,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid saat memberikan arahan pada kegiatan bedah buku ‘Sejarah Perumahan dan Kamus Istilah Perumahan’ dalam rangka Peringatan Hari Perumahan Nasional (Hapernas) di Jakarta, Rabu (19/8/2020).
Khalawi menerangkan, sesuai arahan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, pelaksanaan pembangunan perumahan merupakan salah satu strategi pemerintah dalam menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat. Apalagi di tengah pandemic Covid-19 masyarakat dihimbau pemerintah untuk lebih banyak tinggal di rumahnya masing-masing guna meminimalisasi penularan Covid-19.
“Adanya pandemi Covid-19 ini membuat pemerintah ke depan harus menyesuaikan pembangunan perumahan yang ada,” terangnya.
Lebih lanjut, Khalawi menerangkan, perumahan merupakan salah satu sektor yang digenjot untuk membantu pertahankan pertumbuhan ekonomi secara nasional. Adanya turunan industri dan banyaknya pekerja yang terlibat dalam pembangunan juga akan membuka lapangan pekerjaan di masyarakat.
“Sektor perumahan harus bangkit karena ini yang menggerakkan perekonomian masyarakat. Dana APBN dan swasta serta peran aktif masyarakat untuk mulai membangun rumah harus didukung karena membuka lapangan pekerjaan dan toko bangunan yang bisa melayani kebutuhan material bangunan sehingga perputaran eknomi bisa terus berjalan,” harapnya.