Edisi cerewet ala Bu Tejo
Oleh Dodi Ambardi
Saya sedikit terkesima dengan “terjemahan” yang diletakkan di dalam kurung di bawah judul film Tilik: (Ladies on Top). Topik ini saya tunda dari tulisan sebelumnya tentang perjumpaan saya dengan film pendek Tilik karena ini cuma urusan teknis. Saya kira itu bukan persis terjemahan, sebab tilik artinya bukan “perempuan di atas”.
Tilik itu dibahasa-indonesiakan menjadi menjenguk, dan translasi bahasa Inggrisnya visit/visiting. Jadi “Ladies on Top” itu mestinya mewakili sebuah gagasan penting atau pesan utama yang hendak didedahkan sang sutradara melalui film pendek itu.
Gagasan apa? Tebak-tebak manggis – bagus atau berulat di dalam – gagasan itu mungkin bersumber dari mayoritas pelaku utama di film itu: pemeran utama, pemeran pembantu, dan cameo.
Jadi, pokoknya, film itu tentang perempuanlah. Tebakan kedua, saya mengikuti logika visual film itu yang adegannya hampir semua berada di atas bak sebuah truk.
Jadi Ladies on Top itu adalah cerita tentang perempuan yang riuh dan sedang bergunjing di atas truk. Tebakan ketiga, saya tidak punya – jadi hanya dua tebakan itu saja. Tapi asosiasi yang dihadirkan oleh “terjemahan” itulah yang mengganggu saya.
Tadinya, saya mencurigai pikiran keruh saya. Ladies on top itu rasanya memiliki asosiasi seksual tentang posisi perempuan yang di atas. Lah, meskipun menyentuh isu tentang simpanan, tapi film pendek itu sama sekali tidak berbicara atau bercerita seksualitas.
Idiom ladies on top tak ditemui di sejumlah kamus standar bahasa Inggris, tapi kamus-kamus itu memberikan alternatif idiom “woman on top”. Sama, artinya berhubungan dengan seksualitas.
Cobalah dengan search engine Google. Dengan menambah tanda kutip dalam pencarian Google, rangkaian tiga kata Ladies on Top itu akan diperlakukan sebagai sebuah paket. Mesin Google tidak akan memisahkan tiga kata itu dalam proses pencariannya. Yang muncul dalam daftar Google sama, Ladies on Top berasosiasi tentang seksualitas atau setidaknya sensualitas. Muncul di hasil pencarian, misalnya, “Ladies Night: Ladies on Top” untuk acara di kelab malam Dubai.
Algoritma toko buku online Amazon pun memberikan buku yang judulnya sama persis “Ladies on Top” dengan ringkasan seperti ini: “This sexy three book bundle contains dirty erotic tales of women in charge. If you like your women on top, then this bundle is for you. Enjoy hot stories with cheating, cuckolds, humiliation, revenge, and seduction. Each book is also available for purchase separately, but this collection is a great deal!”
Jadi, “Ladies on Top” yang dipampang di bawah judul itu sebuah gagasan, terjemahan, atau snobisme?