Jumat, Desember 20, 2024

Perang Salib

Must read

Dalam rentang sekitar satu setengah abad, Eropa mengirim delapan Tentara Salib untuk memerangi tanah-tanah kafir di Timur.

Islam, yang telah merebut makam suci Yesus, adalah musuh di tempat jauh. Karena itu, di sepanjang perjalanan para pejuang iman ini mengambil kesempatan menghapus bersih peta-peta yang lain.

Perang suci berawal dari rumah.

Tentara Salib Pertama membakar sinagog-sinagog dan tidak membiarkan hidup seorang pun Yahudi di Mainz dan kota-kota Jerman lainnya.

Tentara Salib Keempat berangkat menuju Yerusalem tetapi tak pernah sampai. Serdadu-serdadu Kristiani itu berhenti di kota Kristen Konstantinopel, sebuah kota yang makmur. Selama tiga hari tiga malam mereka menjarah, tak melewatkan satupun gereja maupun biara, dan ketika tak ada lagi perempuan untuk diperkosa atau istana untuk dirampok, mereka tetap tinggal menikmati harta rampasan, dan lupa tujuan akhir dari perjalanan suci mereka.

Beberapa waktu setelahnya, tahun 1209, Tentara Salib yang lain mulai dengan membasmi penganut Kristen di tanah Prancis.

Kaum Cathar, orang-orang Kristen puritan menolak mengakui raja atau paus, dan percaya bahwa semua perang adalah pelanggaran hukum Tuhan, termasuk Perang Salib yang dilakukan atas nama Tuhan. Tentara Salib membasmi pandangan bid’ah ini sampai akar. Kota demi kota, kastil demi kastil, desa demi desa. Pembantaian paling ganas terjadi di Béziers.

Di sana setiap orang memegang belati: Cathar dan Katolik. Beberapa berlindung di katedral. Tak guna. Tak seorang pun lepas dari penyembelihan besar-besaran itu. Tak bisa dikenali lagi, siapa yang mana.

Menurut beberapa versi, wakil paus Arnaud-Amaury, kemudian uskup agung di Narbonne, tegas. Ia memerintahkan:

“Bunuh semua; karena Tuhan Bapa bisa mengenali yang mana anak-anak-Nya.”

Eduardo Galeano

“Mirrors”

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article