Buruh-butuh tani tidak pernah berhenti mengecewakan tuan tanahnya.
Air mancur kota Mainz memberikan kesaksian artistik tentangnya.
“Jangan lewatkan,” pemandu wisata selalu mengingatkan. kekayaan renaisans Jerman, yang tampil megah berlapis emas di alun-alun pasar besar itu, adalah simbol kota dan pusat berbagai perayaan.
Ia pun lahir dari sebuah perayaan: Air mancur yang bermahkotakan Sang Perawan dan sang Putra, adalah hadiah dari uskup agung Brandenburg sebagai ungkapan syukur ke langit atas kemenangan para pangeran.
Buruh-buruh tani, dalam putus asa mereka, menyerbu kastil-kastil yang kemewahan berlimpahnya dibayar dari keringat mereka; Ribuan cangkul dan garpu rumput menantang meriam, lembing, dan pedang.
Ribuan orang yang digantung atau dipenggal menjadi saksi bisu bagi dikembalikannya ketertiban. air mancur itu juga.