Jumat, Oktober 11, 2024

Pengakuan penyiksa

Must read

Pada tahun 2003, Ibn al-Shaykh, pemimpin Al Qaeda, disiksa sampai mengaku bahwa Irak melatih dia cara menggunakan senjata kimia dan biologis. Langsung, dengan penuh sukacita pemerintah Amerika Serikat menggunakan kata2nya sebagai bukti Irak patut diduduki.

Tidak lama setelahnya, kebenaran tersebar: seperti biasa, si tersiksa membuat pengakuan sesuai kemauan penyiksa.

Tetapi kerancuan akibat pengakuan itu tidak membuat pemerintah Amerika Serikat berhenti mempraktekkan atau mengajarkan penyiksaan ke seluruh dunia, menyebutnya dengan berbagai nama penghalusan: cara pemaksaan alternatif, teknik interogasi intensif, taktik tekanan dan intimidasi, metode untuk meyakinkan . . .

Dengan semakin pudarnya kepura-puraan, sekarang media massa terbesar justru memuji-muji manfaat alat penggiling daging manusia, dan semakin banyak orang menyambut atau paling sedikit menerimanya. Bukankah kita berhak mempertahankan diri dari teroris dan penjahat yang mengancam kita?

Tetapi para inkuisitor jaman dulu sangat paham, sebagaimana juga perampas negara sekarang ini: siksaan sama sekali tidak berguna untuk melindungi warga; hanya berguna untuk meneror mereka.

Birokrasi kekerasan menyiksa untuk mempertahankan kekuasaan penguasa yang dilayaninya. pengakuan yang diperas lewat siksaan kecil artinya, atau bahkan tidak ada sama sekali. tetapi di kamar penyiksaan si kuat sepenuhnya menanggalkan topengnya. Dengan menyiksa mereka mengakui, rasa takut adalah makanan sehari-hari mereka.

Eduardo Galeano

“Mirrors”

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article