Jakarta jadi salah satu kota yang gelar kampanye ini dengan menanam 300 pohon dalam bentuk Street Art
Seni jalanan atau street art kerap dikenal sebagai aksi pemberontakan, namun kini menjadi ajang kreativitas dan media artistik untuk kemajuan sosial. Converse telah meluncurkan kampanye melukis mural yang berkelanjutan dan membawa makna baru pada seni jalanan di kota-kota di seluruh dunia.
Anggota komunitas kreatif Converse All Stars global telah bermitra dengan Converse untuk melukis mural di kota-kota di seluruh dunia dengan menggunakan bahan cat KNOxOUT, yang memanfaatkan sinar matahari untuk mengurangi polutan udara berbahaya, sekaligus memurnikan udara di sekitarnya.
Kampanye seni jalanan, yang pertama kali diluncurkan secara global pada Agustus 2019 ini dijuluki “Converse City Forests” dan merupakan perayaan untuk berkreasi bersama untuk kemajuan sosial.
Membawa visi kreatif lokal, Converse percaya bahwa ekspresi diri dan seni memiliki kekuatan untuk merefleksikan masa kini, memprovokasi dialog, dan membangun jembatan di antara kita.
Mural adalah seruan publik untuk kemajuan di area yang sangat terlihat di setiap kota dan membawa makna baru pada seni jalanan untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan serta kondisi lingkungan yang lebih bersih.
Saat kota dibuka kembali dan pulih dari pandemi, harapannya mural ini dapat menjadi titik terang: memprovokasi dan mengilhami dialog tentang peran seni yang dimainkan dalam kehidupan kita sehari-hari dan di jalanan, dan mencerminkan masa depan yang lebih berkelanjutan dan menjunjung kesetaraan melalui pesan-pesan dari anak-anak kreatif lokal.
Di sini, di Jakarta, Indonesia, lukisan mural digoreskan tepat di tembok luar Institut Prancis Indonesia (IFI). Berlokasi di Jalan M.H. Thamrin, merupakan tempat yang strategis karena tingginya tingkat pencemaran udara akibat kendaraan bermotor di sekitarnya. Converse Indonesia bersama denganseniman lokal ternama Olderplus dan Blesmokie, membuat mural yang berfokus kepada kelestarian lingkungan ini dengan tetap merepresentasikan ciri khas dan budaya masyarakat Indonesia.
“Saya senang bisa menjadi bagian dari proyek ini. Kami tidak hanya melukis seni yang indah, tetapi maksud dari kampanye ini juga sangat dalam – kami diberi kesempatan untuk merayakan semangat ketahanan masyarakat Indonesia, dan juga membantu membersihkan lingkungan dari polusi udara yang berbahaya. Jadi bagi saya, karya kami tidak hanya menjadi mural yang cantik, tetapi juga berdampak positif pada lingkungan,” kata Olderplus.“
Mural ini merupakan kolaborasi pertama antara saya dan Oldie, yang membuatnya semakin menarik bagi saya,” tambah Blesmokie.
Kampanye Hutan Kota tidak akan berhenti di Jakarta saja. Converse secara aktif mencari cara untuk menjaga momentum terus berjalan, menggandeng seniman lokal di berbagai penjuru Indonesia, dan dunia, untuk mendukung misinya menciptakan udara segar di kota-kota.
Untuk mencari tahu lebih jauh tentang kampanye Converse City Forest, kunjungi conversecityforests.com
Tentang Artis
Olderplus
Lahir & besar di Indonesia, Olderplus adalah seniman Graffiti/Desainer grafis/Illustrator yang tinggal di Jakarta. Menggali seni grafiti sejak 2004 dan tumbuh besar di panggung setelahnya yang membuatnya bergabung dengan keluarga FAB (Kolektif grafiti berbasis Bandung) pada 2007 dan Gardu House Family pada 2016. Tumbuh di era 80-90an benar-benar menginspirasi dirinya, berbagai hal mulai dari komik hingga grup rap, fashion hingga budaya jalanan telah membentuk gaya visual yang dikembangkannya, sementara penandaan Graffiti menjadi akar gaya tipografi/pola khas. Selain bekerja di jalanan, Olderplus telah melakukan banyak proyek kolaborasi dengan brand serta berbagai pameran di dalam maupun luar negeri.
Blesmokies
SMOKE berasal dari Tuban, Surabaya, Indonesia. Orang biasa memanggilnya Amie. Seniman ini mulai melukis grafiti sejak tahun 2003. Selain grafiti, Blesmokie biasanya melakukan seni ilustrasi, desain grafis, dan membuat tato.
Tentang Converse
Converse Inc., yang berkantor pusat di Boston, Massachusetts, adalah anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh NIKE, Inc. Didirikan pada tahun 1908 sebagai perusahaan sepatu karet yang mengkhususkan diri pada sepatu karet. Tak lama kemudian, bahan baku karet yang sama digunakan dalam pembuatan mamufakturing sepatu tenis. Di tahun 1920, perusahaan memproduksi sepatu basket pertama yang terbuat dari kanvas, dinamakan “All Star”, untuk bola yang terkubur di lapangan.
Saat ini, Converse dijual secara global di lebih dari 160 negara, dan telah menaklukkan warisan yang kaya dari alas kaki legendaris seperti Chuck Taylor All Star, Jack Purcell, Cons dan Chuck Taylor All Star II yang telah hadir di beberapa momen dalam sejarah, membuat musik, seni urban, dan skateboard di jalanan dunia, selain dianggap sebagai ikon mode dan sahabat hari kerja. Setiap lini yang dikembangkan oleh Converse memiliki identitas, gaya dan kustomisasi yang membuatnya menjadi merek yang tidak membatasi penggemarnya.