Ketika orang Katolik yang menang menduduki masjid Cordoba, mereka menghancurkan separuh dari seribu tiang kolom dalam masjid itu dan memenuhi gedung besar itu dengan wajah-wajah santo yang penuh derita.
Nama resminya sekarang Katedral Cordoba, tetapi tak ada yang menyebutnya demikian. Ia tetap saja Masjid. ratusan tiang batu itu, yang masih bertahan, tetap merupakan tempat pemujaan Muslim, walaupun sembahyang kepada Allah dilarang di situ.
Di pusat peribadatan, di titik yang suci, terdapat sebuah batu, besar bulat tak berhias.
Imam-iman Katolik membolehkannya tetap di situ.
Mereka mengira batu itu bisu.
Eduardo Galeano