Minggu, November 17, 2024

Peta beda, cerita sama

Must read

Sekitar tiga abad setelah Columbus mendarat di Amerika, Kapten James Cook melayari laut selatan yang misterius, memancangkan bendera Inggris di Australia dan New Zealand, dan membuka jalan bagi penaklukan sejumlah tak terhitung pulau-pulau di Oceania. 

Karena kulit mereka yang putih, penduduk setempat mengira mereka orang-orang mati yang kembali ke dunia. Dan karena tindakan-tindakan mereka, penduduk menganggap mereka datang untuk membalas dendam.

Dan sejarah pun berulang.

Sebagaimana di Amerika, pendatang baru itu merampas tanah-tanah subur dan sumber-sumber air dan membuang ke gurun penduduk yang tinggal di situ.

Sebagaimana di Amerika, mereka memaksa penduduk setempat bekerja paksa dan melarang ingatan dan adat istiadat mereka.  

Sebagaimana di Amerika, misionaris Kristen menghancurkan atau membakar patung-patung batu atau kayu penyembah berhala itu. Beberapa yang selamat, setelah dihilangkan penisnya, dikapalkan ke Eropa sebagai barang bukti telah dilakukannya perang melawan kemusyrikan.

Dewa Rao, yang sekarang di ruang pameran Louvre, tiba di Paris dengan label yang mendefinisikan siapa dia: “Patung najis, keji, wakil nafsu yang tak tahu malu.” 

Sebagaimana di Amerika, sedikit penduduk bertahan hidup. Mereka yang tidak tewas karena kelaparan atau peluru dihabisi oleh wabah tak dikenal yang penawarnya tak mereka punya. 

Eduardo Galeano

“Mirrors”

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article