Teolog dan rahib Martín de Castañega menegaskan bahwa setan lebih menyukai perempuan daripada laki-laki, karena “mereka pengecut dan tidak kuat hati dan otaknya lebih lembab.”
Setan menggoda dengan mengeluskan kuku kaki kambing dan cakar kayunya, atau dengan menjadi kodok yang menyamar pangeran.
Pengusiran setan dari tubuh perempuan yang kesurupan mengundang pengunjung gereja yang membludak.
Skapular berisi garam suci, belas kasih yang diberkati, dan kuku dan rambut para santo ditaruh di dada untuk melindungi orang yang kesurupan itu. Dengan mengangkat salib tinggi-tinggi, rahib bertarung dengan sihir. Perempuan yang kerasukan memaki, melolong, menggigit, menyemburkan sumpah serapah dalam bahasa neraka, dan dengan tertawa keras merobek bajunya dan menyorongkan kemaluannya. klimaks terjadi ketika pengusir setan berguling-guling di lantai sambil memeluk tubuh yang sedang dihuni setan itu, sampai lolongan dan kejang-kejangnya berhenti.
setelah itu, orang mencari di lantai, kuku dan pecahan kaca yang dimuntahkan orang yang kesurupan itu.
Eduardo Galeano