Kejadiannya berlangsung di pertengahan abad enambelas.
Budak-budak yang tertangkap dalam upaya pelarian pertama dihukum mutilasi: satu telinga dipotong, atau otot tandon disayat, atau satu kaki atau tangan dipotong, dan larangan raja Spanyol atas “pemotongan bagian tubuh yang tak layak disebut (kemaluan)” tak diindahkan.
Pelanggar yang mengulang akan kehilangan apapun yang sisa, kemudian berakhir di tiang gantungan, di kayu sula, atau di balok penggal. kepala mereka ditusukkan di ujung tombak dan dipajang di alun-alun kota.
Tetapi di seluruh Amerika benteng kebebasan marak tumbuh, di kedalaman rimba atau di ceruk-ceruk gunung, dikelilingi genangan lumpur bergerak yang nampak seolah tanah keras, dan lorong-lorong tipuan yang bertabur tonggak-tonggak runcing tajam.
Budak-budak pelarian itu berasal dari berbagai negara Afrika, disatukan oleh penghinaan yang sama-sama mereka alami.
Eduardo Galeano
“Mirrors”
Penerjemah: Wardah Hafidz