Kejadiannya berlangsung sepanjang abad tujuhbelas.
Tempat perlindungan budak-budak yang lari, tumbuh bak jamur. Di Brazilia dinamakan quilombo, berasal dari kata Afrika yang berarti komunitas, walaupun rasisme menerjemahkannya menjadi kekacauan, perkelahian, atau rumah bordil.
Di quilombo Palmeras, bekas-bekas budak hidup merdeka dari pemilik dan dari tirani gula, yang tidak membolehkan apapun selainnya, ditanam.
Mereka menanam berbagai jenis tanaman dan memakan apapun. Bahan makanan bekas majikan mereka datang lewat kapal. Bahan makanan mereka datang dari bumi. para pandai besi mereka, dengan cara Afrika, membuat untuk mereka cangkul, beliung, dan sekop untuk menggarap tanah, dan belati, kapak, dan lembing untuk mempertahankannya.
Eduardo Galeano
“Mirrors”
Penerjemah: Wardah Hafidz