Kejadiannya berlangsung di pertengahan abad delapanbelas.
Tempat-tempat suaka kemerdekaan di Suriname melakukan perlawanan dengan cara terus berpindah. Ketika tentara Belanda menemukan desa mereka, setelah upaya penuh derita dan kesulitan, mereka tak menemukan apapun kecuali abu.
Barang-barang apa yang paling mereka butuhkan? Jarum jahit, benang warna warni, orang-orang Maroon itu meminta kepada pedagang keliling, yang karena kesasar atau nekad, bertemu dengan mereka. Bagaimana mereka bisa hidup tanpa pakaian cerah berwarna warni yang terbuat dari perca yang dengan canggih disusun dan dijahit?
Dari kain layar di penggilingan perkebunan, yang dipotong kecil-kecil, mereka membuat cincin, gelang, dan berbagai pernik yang memberi marwah kepada prajurit. Dan dengan apa yang disediakan oleh hutan, mereka membuat alat-alat musik untuk mengiringi ritme tubuh mereka yang rindu menari.
Eduardo Galeano
“Mirrors”
Penerjemah: Wardah Hafidz