Tahun 1990-an sektor industri tumbuh mencapai di atas 12%, melebihi pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai kisaran 7%. Sebaliknya, paska tahun 2000-an pertumbuhan ekonomi nasional mencapai kisaran 5%-6%, sementara sektor industri tumbuh di kisaran 2%.
Pada masa ini pertumbuhan sektor industri menjadi inferior terhadap sektor-sektor lain bahkan perekonomian Indonesia banyak ditopang oleh sektor konsumsi.
Artinya selama 20 tahun terakhir perekonomian Indonesia lebih banyak bertumpu pada ekonomi dengan nilai tambah yang rendah. Seperti ekspor bahan-bahan mentah (raw material) dan barang-barang setengah jadi.
Hal ini berbeda dengan negara-negara industri baru seperti RRC, Jepang dan Korea Selatan yang ekspornya dalam bentuk produk-produk hasil industri dengan value added tinggi.
Disisi lain, Presiden Joko Widodo menginginkan industri dalam negeri dapat menopang perekonomian nasional lebih tinggi termasuk dengan meningkatkan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) untuk memenuhi kebutuhan berbagai industri di dalam negeri. Lebih lanjut Presiden mengharapkan agar makin banyak produk industri dalam negeri dapat meningkatkan kontribusinya di pasar ekspor.
Bagaimana strategi sektor industri untuk memenuhi harapan Presiden Jokowi? Simak jawabannya dalam Datacore Webinar bertema: “Strategi Membangkitkan Kembali Sektor Industri di Indonesia.”
Hari/tanggal : Kamis, 29 April 2021
Waktu : Pukul 09.30 – 12.30 WIB
Pembicara:
- Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian RI
- Fajar Harry Sampurno, Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero)
- Silmy Karim, Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
- Budi Noviantoro, Direktur Utama PT INKA (Persero)
- Elfien Goentoro, Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (Persero)
- Johnny Darmawan Danusasmita, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perindustrian
- Defiyan Cori, Ekonom Konstitusi
Host/moderator: Edy Sasmito, Direktur Riset Datacore Indonesia.
Registrasi: http://gg.gg/datacore_webinar