Minat masyarakat Indonesia terhadap aset digital mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini terlihat dari jumlah investor dan volume transaksi yang melonjak secara eksponensial. Tingginya minat masyarakat terhadap aset digital, perlu diiringi dengan edukasi yang menyeluruh terhadap potensi dan resiko yang mungkin ditimbulkan.
Karenanya, Treasury mendorong penerapan konsep keseimbangan keuangan dalam bertransaksi aset digital, bersamaan dengan peluncuran aset kripto di platform Treasury, yang bisa menjadi alternatif simpanan bersama emas fisik digital dalam satu aplikasi. Treasury menggandeng salah satu platform kripto terbesar di Indonesia, Tokocrypto yang sudah memiliki izin Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI).
“Kami percaya bahwa edukasi mengenai aset kripto sangat penting, terutama di tengah antusiasme masyarakat yang terus meningkat terhadap aset ini. Melalui konsep keseimbangan keuangan, kami ingin mengajak masyarakat untuk menggunakan “dana menganggur”, misalnya uang jajan atau rekreasi, bukan dana kebutuhan sehari-hari atau dana untuk tujuan keuangan dasar, seperti dana darurat atau mungkin dana pendidikan. Serta, mempersiapkan diri terhadap berbagai hal yang mungkin terjadi, karena pada dasarnya setiap aset memiliki potensi keuntungan dan kemungkinan kehilangan, seperti aset kripto,” ujar Dian Supolo, Co-Founder & CEO Treasury.
“Kami berkomitmen melakukan edukasi mengenai keseimbangan keuangan secara berkelanjutan, bersama master financial planner, Safir Senduk,” tambahnya.
“Konsep Keseimbangan Keuangan dalam melakukan diversifikasi aset merupakan prinsip dasar dalam mengelola keuangan, yang perlu dipersonalisasi sesuai dengan tujuan keuangan dan profil risiko setiap pengguna. Hal ini yang membuat saya sangat bersemangat untuk menyambut kolaborasi bersama Treasury, karena sangat jarang ada brand atau perusahaan yang berkomitmen untuk memberikan edukasi secara terus-menerus terkait potensi dan risiko dalam bertransaksi di platform perusahaan tersebut,” Master Financial Planner, Safir Senduk mengungkapkan.
Sama seperti yang kami tawarkan pada emas fisik digital, layanan aset kripto pada platform Treasury juga menawarkan ragam pilihan koin dengan volume transaksi yang tinggi, berizin, dan bisa dibeli mulai dari Rp5.000-an yaitu; Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Binance Coin (BNB) dan Tether (USDT), sedangkan Toko Token (TKO) bisa dibeli dengan kelipatan satu token.
Dengan akses harga yang sangat terjangkau, kini siapa pun bisa #PunyaSimpenan aset kripto dengan menggunakan “dana nganggur” dan tidak menggunakan dana kebutuhan sehari-hari atau dana untuk kebutuhan masa depan, bersama dengan simpanan emas fisik digital yang dianggap sebagai safe haven.
Layanan ini hadir dengan tampilan antar muka yang mudah dioperasikan, bahkan untuk pemula sekalipun. Pengguna bisa melihat nilai aset secara total antaupun rincian dari setiap aset yang dimiliki, dilengkapi dengan estimasi profit/loss yang ditampilkan melalui presentase yang mudah dipahami.
Untuk bertransaksi, pengguna hanya perlu mengisi saldo Celengan menggunakan berbagai metode pembayaran yang disediakan. Sama halnya dengan transaksi emas fisik digital, biaya transaksi aset kripto di Treasury juga diinformasikan secara terbuka dan transparan. Transaksi beli jual aset kripto di Treasury dapat dilakukan setiap saat 24/7, secara real-time.
Lebih dari itu, Treasury juga menghadirkan layanan pelanggan yang responsif dan siap melayani, dan semakin menambah kenyamanan dalam bertransaksi.
“Tokocrypto dan Treasury memiliki nilai dan tujuan yang sama, yaitu untuk menjangkau lebih banyak orang demi mendukung tujuan finansial mereka melalui penyediaan layanan jual beli aset kripto yang mumpuni. Kerja sama ini memberi ruang bagi kami untuk bersama-sama memberikan edukasi untuk meningkatkan pemahaman dan akan pentingnya diversifikasi aset, diikuti dengan manajemen keuangan yang terencana, ketika memutuskan untuk menempatkan sejumlah uang pada aset kripto,” kata Pang Xue Kai, Co-Founder & CEO Tokocrypto.
“Kami berharap melalui edukasi Keseimbangan Keuangan yang dilakukan secara berkelanjutan di berbagai saluran komunikasi yang kami miliki, akan semakin banyak masyarakat yang bisa mengenali profil keuangan pribadi, menentukan prioritas tujuan keuangan, serta mengerti bagaimana menempatkan portofolio yang proporsional dan memahami risiko dalam bertransaksi aset digital, khususnya aset kripto,” tutup Dian.
Tentang Treasury
Mulai beroperasi sejak November 2018, Treasury adalah platform daring yang menawarkan simpanan Emas Fisik Digital, Perhiasan dan Aset Kripto yang dapat diakses dengan mengunduh aplikasi Treasury melalui Google Playstore dan Apps Store. Lebih dari itu, bagi masyarakat yang mendambakan emas 24 karat dalam balutan desain yang indah serta kaya nilai budaya nusantara, Treasury juga menyediakan Koin Nusantara.
Treasury menyediakan berbagai pilihan pembayaran Beli Emas dan Isi Saldo Celengan, yaitu; melalui Virtual Account seperti BCA, BNI, Mandiri, BRI dan lain-lain, Bank Transfer melalui ATM Bersama, dompet digital melalui GOPAY, OVO, Dana, LinkAja, Jenius Pay, dan ShopeePay serta Offline Channel melalui Alfamart, Alfamidi, Lawson, dan Dan+Dan.
Untuk menjaga keamanan pelanggan, Treasury bekerja sama dengan Indonesia Clearing House (ICH) sebagai pencatat dan penjamin setiap transaksi yang dilakukan oleh pengguna. Seluruh emas yang dibeli oleh pengguna tersimpan dengan baik di PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) sebagai penyedia emas yang ditransaksikan dalam platform Treasury. Treasury juga telah terdaftar sebagai anggota Indonesia Commodity & Derivative Exchange (ICDX), sebagai salah satu persyaratan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), sebagai regulator perdangangan Emas Fisik Digital di Indonesia berdasarkan Peraturan Kepala BAPPEBTI No. 13 Tahun 2019.
Treasury telah memperoleh tanda daftar penyelenggara sistem elektronik dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Selain itu, Treasury juga telah menjadi anggota AFTECH (Asosiasi Fintech Indonesia), asosiasi yang memayungi perusahaan dan institusi keuangan yang memaksimalkan peran teknologi dalam bisnisnya.