Selasa, November 19, 2024

Aha, ekonomi digital Indonesia diprediksi tembus US$ 124 miliar pada 2025

Must read

Webinar Program Gerakan Nasional Literasi Digital  di Kabupaten Pemalang – Jawa Tengah mengangkat tema “Kiprah Ekonomi Kecil dan Menengah di Era Pandemi Covid-19”. Tak kurang dari 55 peserta aktif mengikuti webinar yang diselenggarakan Kementerian Kominfo, Selasa (8/6/2021) itu.

Dipandu moderator Rio Siswanto, webinar di Kabupaten Pemalang diisi empat narasumber: Freesca Syafitri tenaga ahli DPR RI yang juga sebagai dosen pengajar di Universitas UPN Veteran Jakarta, Yoga Regawa Indra dari Gudang UMKM Online, Anang Dwi Santoso dosen Universitas Sriwijaya, Sudarman staf ahli DPD RI, dan Youdan Sahputra selaku key opinion leader.

Indonesia memiliki jumlah populasi penduduk paling banyak ke-4 di dunia. Hal ini berkontribusi pada peningkatan ekonomi digital Indonesia yang diprediksi hingga tahun 2025 mencapai US$ 124 miliar atau setara Rp 1.798 triliun, hampir sama dengan APBN. Potensi ekonomi digital yang besar tersebut dapat dicapai jika infrastruktur digital terus dibangun dan dibarengi dengan digital skill pengguna internet di Indonesia.

Pandemi Covid-19 telah mengubah perilaku ekonomi masyarakat di Indonesia dan di Pemalang. Itu mulai terlihat dari peningkatan tren digitalisasi di hampir semua kegiatan, termasuk tren belanja. Pembatasan kontak fisik alias physical distancing ini memberikan dampak bagi pelaku UMKM.

Akan tetapi, sebagai pelaku usaha tentu saja tidak boleh menyerah. Di tengah maraknya penyebaran Covid-19 ini, banyak bisnis yang terus berkembang. “Terjadi pergeseran pola belanja menjadi pola belanja online seiring meningkatnya platform e-commerce,” ungkap Freesca Syafitri.

Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pemalang tahun 2020 minus 0,66%, namun selama pandemi pengguna internet naik 73%. ”Ini peluang memanfaatkan potensi digitalisasi ekonomi. Lantas, bagaimana menjadi wirausaha digital dan skill apa yang dibutuhkan?” tanya Freesca kepada peserta webinar.

Ia menjelaskan, langkah awal untuk memulai sebuah bisnis ialah mengidentifikasi ide bisnis yang akan dijalankan, dari hal-hal yang ada di sekitar kita atau bisa hobi. Selanjutnya yang harus diperhatikan adalah pemanfaatan teknologi informasi.

Freesca memberi tips memasarkan produk dan menjaga komunikasi yang baik dengan konsumen lewat media sosial. Mulai menyiapkan foto bisnis dan produk, memanfaatkan fitur google maps, medsos Instagram dan  facebook dan memanfaatkan fitur digital untuk pengembangan bisnis e-commerce, market place, mobile banking untuk transaksi, online chatting dan strategi lain yang bisa digunakan untuk menarik konsumen.

Freesca Syafitri mencontohkan kisah pengusaha yang sukses dari wirausaha digital Tirta Mandira Hudhi, pemilik Shoes and Care, Yogyakarta, dan Nadiem Makarim CEO PT Gojek Indonesia yang memulai ide bisnisnya setelah melihat permasalahan utama pengendara ojek yang menghabiskan banyak waktunya untuk menunggu pelanggan. Solusi yang ia tawarkan adalah menghubungkan pengendara ojek dan pelanggannya melalui gawai.

Lebih lanjut, Freesca menerangkan, setelah ide bisnis dijalankan dan berkembang adalah keberlanjutan bisnis. “Banyak yang bisa melakukan bisnis namun sulit untuk bertahan. Maka, diperlukan strategi seperti adaptasi sebuah bisnis, memisahkan pendapatan pribadi dan bisnis, promosi dengan kedekatan personal, dan efisiensi bisnis,” bebernya.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article