Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Debindo kembali menggelar webinar literasi digital di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (11/6/2021). Kali ini mengusung topik ”Pelayanan Publik yang Prima Melalui Perangkat Digital”.
Dimulai pukul 09.00 WIB, webinar ini menghadirkan narasumber: Augustin Rina Herawati (dosen Universitas Diponegoro), Rizqika Alya Anwar (Kaizen Room), Sunaji Zamroni (Alterasi Indonesia dan Dewan Fitra Nasional), Budi Wulandari (konselor psikologi Rifka Annisa) serta dimoderatori Mafin Rizqi (presenter) dan Reny Risty (presenter) selaku key opinion leader.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Literasi Digital Nasional: Indonesia Makin Cakap Digital, yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Mei 2021 lalu. Setiap narasumber menyampaikan beragam materi dari sudut pandang empat pilar utama literasi digital, yakni Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
Sesuai topik, Rina Herawati dalam paparannya antara lain menyampaikan, pada masa digital ini big data dan e-government menjadi salah satu aspek penting penyelenggaraan layanan publik. ”Big data umumnya digunakan melalui perusahaan-perusahaan swasta untuk menganalisis karakter dan tren ekonomi konsumen,” ujarnya.
Tidak hanya dunia swasta, dunia pemerintahan juga menggunakan big data untuk menganalisis dan menyelenggarakan pelayanan menggunakan e-government. E-government sendiri merupakan penggunaan teknologi informasi komunikasi oleh badan-badan pemerintah untuk menyelenggarakan layanan publik. ”Mengapa harus e-government? Ya, untuk memperbaiki kualitas dan layanan pemerintah,” jelas Rina.
Selain itu, e-government berperan mengurangi biaya administrasi, relasi, dan hubungan yang dikeluarkan pemerintah untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari. ”E-government juga memberi kesempatan atau peluang mendatangkan sumber pendapatan baru pemerintah,” tuturnya.
Lebih jauh, masih kata Rina Herawati, e-government juga menciptakan masyarakat yang dapat secara tepat menjawab persoalan yang dihadapi seiring dengan adanya persoalan di dunia internasional maupun tren yang ada. Namun yang tidak kalah penting, e-government juga meningkatkan transpransi, kontrol, dan akuntabilitas layanan pemerintah.
Rina lantas membeberkan manfaat langsung dari era digital yang bisa dinikmati sekarang, yakni lahirnya teknologi artificial intelligence atau AI. ”Kecerdasan buatan atau AI ini merupakan simulasi dari kecerdasan manusia yang dimodelkan dalam mesin dan diprogram agar bisa berpikir seperti manusia,” ujarnya. Mengutip riset McKensey 2020 silam, Rina mengatakan, bakal ada 23 juta pekerjaan di Indonesia yang hilang karena digantikan oleh teknologi AI ini.
Narasumber lain, Rizqika Alya Anwar (Kaizen Room) mengatakan, pada era digital ini orang semakin mudah mendapatkan informasi secara online dan realtime. ”Media yang bervariasi juga saling terhubung atau terkoneksi satu sama lain,” urainya.
Kemajuan era digital ini diharapkan Rizqika dapat mendatangkan benefit lebih dari hasil pencarian. ”Seperti misalnya konten yang mudah dibagikan,” katanya.
Sebagaimana wilayah lain, di Kabupaten Banyumas Kementerian Kominfo akan menyelenggarakan serangkaian kegiatan Webinar Literasi Digital: Indonesia Makin Cakap Digital selama periode Mei hingga Desember 2021. Kegiatan ini bertujuan mendukung percepatan transformasi digital, agar masyarakat makin cakap digital dalam memanfaatkan internet demi menunjang kemajuan bangsa.