Pemerintah Indonesia sedang gencar-gencarnya menyosialisasikan program Gerakan Nasional Literasi Digital kepada masyarakat. Hal ini dalam rangka mendorong masyarakat agar lebih melek dalam menggunakan media digital.
Dalam kegiatan webinar yang terselenggara secara virtual di Kabupaten Tegal pada Selasa (15/6/2021), Muhammad Mustafied dari LPM Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta menyoroti soal etika dalam menggunakan digital.
Menurutnya, pengguna internet memiliki peran ganda, yakni sebagai produser atau pembuat kontennya serta sebagai user atau pengguna.
Dengan data berdasarkan survei APJII tahun 2019-2020, tercatat pertumbuhan pengguna internet sebanyak 8,9 persen atau 25.537.353 dari jumlah penduduk berdasarkan BPS tahun 2019 sebanyak 266.911.900.
“Hal tersebut terbukti, penetrasi penggunaan internet sangat tinggi. Tentu hal ini menjadi keuntungan tersendiri, sekaligus ancaman,” ujarnya.
Pengguna internet sendiri berdasarkan survei oleh Hootsuite masih didominasi oleh laki-laki. Salah satunya dalam penggunaan Facebook, laki-laki tercatat lebih banyak menggunakannya dengan persentase 56,1 persen sedangkan perempuan pada angka 43,9 persen.
Dalam menyikapi hal tersebut, jelas Mustafied, diperlukan advokasi kebijakan serta penguatan literasi digital.
Advokasi arah kebijakan sendiri mencakup empat poin. Yakni memperkuat pemberdayaan perempuan dalam berbagai sektor strategis; memperkuat laki-laki sebagai mitra penguatan kesadaran gender; memperkuat keadilan gender; memperkuat etika publik yang sensitif kesadaran dan keadilan gender.
“Hal-hal tersebut nantinya dapat memperkuat basis nilai yang baik dalam transformasi personal, keluarga, komunitas, institusi, serta transformasi sosial yang adil dan gender,” paparnya.
Sedangkan untuk literasi digital, Mustafied menyebutkan, dalam bermedia sosial harus mampu menjadi lead role yang baik atau memberikan contoh yang baik.
“Atau, dalam hal lain, media digital dapat menjadi sumber ilmu dan membagikan wawasan, khususnya oleh para ilmuwan atau ranah pendidikan lainnya.”
Untuk diketahui, webinar ini juga dihadiri narasumber lain, yakni Indah Wenerda yang merupakan dosen di Universitas Ahmad Dahlan, Saeroni selaku Kepala Pusat Studi UNU Yogyakarta, serta seorang jurnalis sekaligus konten kreator Ade Wahyu.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) akan menyelenggarakan berbagai kegiatan Webinar Literasi Digital: Indonesia Makin Cakap Digital selama periode Mei hingga Desember 2021. Kegiatan Webinar Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, agar masyarakat makin cakap digital dalam memanfaatkan internet demi menunjang kemajuan bangsa.