Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Debindo menyelenggarakan acara webinar literasi digital dengan topik ”Usaha Ekonomi Digital Inspiratif” untuk warga masyarakat Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Jumat (18/6/2021).
Webinar sesi siang yang dipandu entertainer Bobby Aulia ini menghadirkan empat narasumber. Mereka adalah Cokorde Istri Dian L (dosen Universitas Ngurah Rai), Wulan Tri Astuti (dosen UGM), Isharsono (praktisi Digital Marketing), M. Thoboroni (dosen Universitas Borneo), dan entertainer Juliet Georgiana sebagai key opinion leader.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Literasi Digital Nasional: Indonesia Makin Cakap Digital yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Mei 2021 lalu. Di setiap webinar, narasumber akan menyampaikan materi dari sudut pandang empat pilar utama literasi digital, yakni budaya bermedia digital (digital culture), aman bermedia digital (digital safety), etis bermedia digital (digital ethics), dan cakap bermedia digital (digital skills).
Pengajar UGM Wulan Tri Astuti menyinggung di antaranya soal interaksi dan transaksi elektronik. ”Dengan adanya perkembangan teknologi informasi, kini interaksi elektronik dapat dilakukan tidak hanya dengan bertatap muka secara langsung. Tetapi juga melalui atau termediasi oleh komputer atau perangkat sejenis di mana perangkat ini bernama internet,” katanya.
Terkait transaksi elektronik, menurut Wulan, hal itu menjadi wujud transaksi atau pertukaran barang/jasa atau jual beli yang berlangsung di ranah digital dengan menggunakan komputer, jaringan komputer, dan media elektronik lainnya.
Wulan mengungkapkan, dalam konteks membangun usaha ekonomi digital, setidaknya perlu dipahami sejumlah hal terkait karakteristik media sosial yang menjadi sarana usaha itu.
Media sosial mesti memiliki halaman profil pengguna. ”Jadi, tersedia menu profil yang memungkinkan setiap pengguna menyajikan informasi tentang dirinya sebagai pemilik akun,” ujarnya.
Lalu, ada tanda waktu di setiap unggahan. Jelasnya, setiap unggahan perlu diberi tanda waktu, sehingga bisa diketahui kapan unggahan tersebut dibuat. ”Media sosial untuk usaha itu juga bersifat terbuka, dalam arti siapa pun dimungkinkan memiliki akun media sosial dengan batasan tertentu seperti usia,” tutur Wulan.
Lebih baik lagi, lanjut Wulan, media sosial itu dilengkapi dengan user generated content. ”Jadi, terdapat fitur bagi setiap pengguna untuk membuat konten dan menyebarkannya melalui platform media sosial.” Selanjutnya, interaksi antarpengguna lain. ”Media sosial menyediakan fitur buat kita untuk menjalin komunikasi dengan pengguna lain,” kata Wulan.
Di kesempatan terpisah, dosen Universitas Borneo M. Thoboroni menyebut sejumlah langkah yang perlu disiapkan ketika hendak melakukan bisnis digital. Di antaranya, menyasar target market dan menentukan produk, pilih produk terbaik yang memberi solusi terbaik, membangun website pribadi, membangun sosial media, dan menggunakan search engine optimatization (SEO), search engine marketing (SEM) dan search engine ads.
”Saat ini adalah era yang tepat untuk membangun bisnis digital. Belanja melalui media digital sudah menjadi hal yang sangat umum. Hampir semua hal bisa diperjualbelikan melalui media digital,” pungkas Thoboroni.