Program Presiden Joko Widodo dalam membumikan literasi digital masih berlangsung. Kali ini, Senin, 28 Juni 2021, kegiatan webinar besutan Kementerian Kominfo dilaksanakan bagi masyarakat Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, dengan tema diskusi “Literasi Digital bagi Pelaku UMKM di Tengah Pandemi Covid-19”.
Dialog virtual yang dimulai pukul 09.00 WIB itu menghadirkan sejumlah narasumber: Samuel Berrit Olam (Founder dan CEO dari Maline Teknolgi), Muhammad Ilham Nur Fatah dari Kaizen Room, Misbachul Munir (entrepreneur dan fasilitator UMKM desa), serta dosen Ilmu Komunikasi dari Universitas Sebelas Maret Monika Sri Yuliarti. Kegiatan dipandu moderator Thommy Rumahorbo (entertainer), serta menghadirkan key opinion leader Tya Yuwono yang merupakan mompreneur.
Samuel Berrit Olam dalam paparannya menyampaikan, literasi digital di lingkup pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih belum maksimal. Dari 64,2 juta pelaku UMKM di Indonesia 34 persen. masih melakukan pemasaran produk secara konvensional, sedang yang memanfaatkan media sosial dan website hanya 18 persen dan 37 persen baru memanfaatkan internet secara sederhana.
“Jadi banyak yang belum aware menggunakan teknologi digital dalam memasarkan produknya. Padahal mereka yang bisa memasarkan lewat media digital itu dapat meningkatkan penjualannya. Sebenarnya media digital dan teknologinya itu mudah digunakan dan besar peluangnya, tapi dengan catatan untuk orang yang tekun dan telaten,” ujar Samuel terkait digital skill.
Bagi pelaku UMKM atau pelaku usaha lainnya, memiliki kemampuan digital itu sangat penting. Terutama saat kondisi pandemi Covid-19 di mana kegiatan masyarakat terbatas. Oleh sebab itu, literasi digital diperlukan untuk mencapai masyarakat yang cakap sebagaimana tujuan dari gerakan literasi digital yang telah diluncurkan pemerintah RI pada Mei 2021 lalu.
Samuel menyebut ada beberapa kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh para pelaku UMKM agar penjualannya bisa lebih optimal. Salah satunya dengan beralih dari media pemasaran konvensional menjadi media digital.
“Mampu menggunakan medsos dengan benar merupakan skill awal yang harus dimiliki. Di era new normal ini, semua bisnis menggunakan media sosial untuk marketing dan peningkatan penjualan,” lanjut Samuel.
Lalu, bagaimana cara memanfaatkan sosmed untuk marketing? Samuel menjelaskan, ada satu cara yang disebut search engine marketing. Yaitu dengan mengirimkan postingan produk secara bersamaan di berbagai platform media sosial. Cara ini berkemungkinan dapat membuat Google membaca informasi tersebut lebih cepat dan masif.
Selain itu, pelaku UMKM juga memerlukan kemampuan analisis untuk meningkatkan penjualan. Dengan data analisa dapat membantu pelaku UMKM dalam mengetahui perkembangan produk di marketplace serta memungkinkan untuk membuat langkah tepat sebagai solusi kendala dari hasil analisisnya. “Untuk analisis bisa menggunakan databox.com di mana kita bisa melihat analisis penjualan kita, bahkan membuat target achievement di bulan selanjutnya,” papar Samuel.
Konten marketing juga tak kalah penting dalam penjualan. Jenis-jenis konten marketing itu sangat beragam mulai dari update status, membuat feed, hingga podcast. “Memproduksi konten yang menarik dapat membuat para calon pelanggan melihat produk jualan. Yaitu dengan rutin memproduksi konten dan membuatnya dengan menarik serta memanfaatkan medsos,” pungkas Samuel.