Untuk membantu proses revitalisasi UMKM, digitalisasi merupakan solusi yang efektif. Upaya ini bertujuan untuk mencegah kemandegan usaha agar produktivitas UMKM dapat tetap terjaga.
”Sebagian besar pelaku UMKM terkena dampak negatif pandemi. Dari data yang ada, sekitar 63,9 persen omzetnya turun dibandingkan pendapatan normal sebelum pandemi. Bahkan, hanya sekitar 5,9 persen UMKM di Indonesia yang mampu memetik keuntungan di tengah situasi pandemi,” ujar founder StartUp Resep_Coffee Burhan Abe, saat berbicara pada webinar literasi digital yang disajikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Senin (5/7/2021).
Selain Burhan Abe, diskusi virtual ”UMKM Dalam Kacamata Dunia Digital” yang dipandu moderator Dwiky Nara itu juga menghadirkan narasumber Rhesa Radyan Pranasthiko (Fasilitator Nasional), I Gusti Putu Agung Widya Goca (Dosen FEB UNR), Monika Sri Yuliarti (Dosen Ilmu Komunikasi UNS Solo) dan Indira Wibowo selaku key opinion leader.
Burhan mengatakan, ada tujuh keuntungan yang didapat para pelaku bisnis UMKM di era digital, seperti mampu menjangkau pasar yang lebih luas, meminimalisir kehilangan market, pertumbuhan pengguna internet yang kian masif, UMKM menjadi profesional, biaya opersional lebih rendah, budget pemasaran bisa diatur sesuai kebutuhan, dan pertumbuhan bisnisnya lebih cepat.
Peran e-commerce, lanjut Burhan, tidak terbatas sebagai wadah UMKM untuk berniaga, melainkan juga perlu adanya nilai tambah agar UMKM go digital lebih cepat direalisasikan. ”Perlu langkah lebih besar, dan sabar untuk menumbuhkembangkan sektor hulu, serta perlu peran multi stakeholders. Tidak bisa jalan sendiri,” ujar jurnalis senior itu.
Pada kesempatan yang sama, Monika Sri Yuliarti menjelaskan, digital safety merupakan suatu proses untuk memastikan penggunaan layanan digital daring maupun luring dilakukan secara aman dan nyaman.
Hal itu mengingat selama pandemi, kejahatan siber di Indonesia meningkat empat kali lipat dibanding dengan sebelumnya. ”Ini yang harus diperhatikan oleh para pelaku UMKM digital,” cetus Monika.
UMKM menurut Monika, sering kali mengalami kendala dalam menggunakan teknologi digital saat menjalankan usahanya. Karena, banyak di antara konsumen yang belum mampu menggunakan internet, serta kurangnya pengetahuan untuk menjalankan usaha secara online.
”Pada era pandemi seperti sekarang, go digital menjadi strategi UMKM agar bisa bertahan. Pengusaha harus bisa memahami strategi dan faktor pendukung keberhasilan usaha secara daring,” ujar Monika, menutup paparan.