Selasa, Desember 24, 2024

Mengamalkan etika dalam kehidupan digital

Must read

Teknologi digital mempermudah pengguna dalam melakukan berbagai aktivitas secara online. Termasuk dalam mengasah kreativita. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Klaten, Amin Mustofa, saat mengisi kegiatan webinar literasi digital untuk masyarakat Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu (21/7/2021).

Ia mengatakan, untuk menunjang kreativitas menggunakan media digital diperlukan literasi digital yang meliputi digital safety, digital culture, digital skill, dan digital ethics.

Kegiatan yang diikuti oleh seratusan peserta kali ini mengangkat tema “Kreatif dan Produktif dari Rumah di Masa Pandemi” dan dipandu oleh content creator Mafin Rizqi. Selain Amin Mustofa, ada tiga narasumber lain yang hadir membagikan informasi seputar tema dan kaitannya dengan literasi digital. Mereka adalah Maryanto (konsultan IT), Muhammad Adnan (Ceo Viewture Creative Consultant), dan Evelyne Henny Lukitasari (dosen Universitas Sahid Surakarta), serta seniman Dibyo Primus selaku key opinion leader.

Amin menjelaskan, kecakapan bermedia digital harus disempurnakan dengan etika. Baik itu etika saat berinteraksi dengan sesama pengguna media digital atau etika dalam mengunggah dan membagikan konten.

Etika dalam berinteraksi di dunia digital adalah bagaimana pengguna mengaplikasikan etika dan bersikap sopan saat di dunia maya, menyikapi konten negatif, memahami aturan yang berlaku di dunia digital, serta etika berinteraksi dan bertransaksi.

“Sederhananya, aturan dasar dalam beretika di dunia digital adalah menyadari bahwa kita berinteraksi dengan sesama manusia di internet, sehingga harus mengerti aturan mainnya di sana. Sebab norma yang berlaku di dunia nyata juga berlaku di dunia digital,” jelas Kadis Kominfo Klaten itu.

Tak hanya itu, menghargai sesama pengguna internet, membuat jejak digital yang baik dengan memperhatikan opini orang lain dan menjaga emosi, menjaga privasi orang lain dan tidak menyalahgunakan otoritas, berbagi konten positif serta menjadi insan digital yang pemaaf juga masuk dalam tata etika di dunia digital.

“Tata krama bermedia digital sebelum menciptakan konten karya di dunia digital juga harus diperhatikan. Yaitu dengan meminta izin ketika akan mencatut nama dan karya orang lain untuk kita bagikan di media sosial, karena setiap pembuat konten mempunyai hak kekayaan intelektualnya. Pikirkan juga akibat ketika menggunakan karya orang lain, apakah akan merugikan atau tidak. Lalu, sebagai content creator juga harus siap ketika karya kita dinilai tidak layak, di sinilah etika berlaku,” urai Amin.

Sementara itu Maryanto menyambung dengan penjelasannya tentang keamanan digital seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet selama pandemi Covid-19. Keamanan digital menjadi tantangan tersendiri dari perkembangan teknologi. Sebab, meningkatnya teknologi juga melahirkan oknum-oknum melakukan modus kejahatan baru.

“Selain lonjakan pengguna internet dan transaksi digital, laporan kejahatan digital yang diterima Kominfo mencapai 4.250 laporan kejahatan digital hingga November 2020. Oleh karenanya literasi digital diperlukan untuk memperkuat kecakapan digital,” ujar Maryanto

Terkait dengan peningkatan produktivitas dan kreativitas di masa pandemi, Maryanto mengajak para peserta untuk menerapkan design thinking. Yakni, bagaimana menciptakan karya atau konten berdasarkan kebutuhan user. Design thinking merupakan pendekatan praktikal dan terbukti efektif dalam menghadapi problem.

“Setelah menentukan design thinking, menemukan strategi dan solusi menjadi lebih mudah dengan menentukan tujuan konten atau karya yang dibuat mau digunakan untuk apa dan untuk siapa, serta menentukan teknologi seperti apa yang akan digunakan untuk menunjang pembuatan karya itu,” jelas Maryanto.

Ia mencontohkan, dengan membuat web portofolio yang bisa menampilkan dan menunjukkan kecakapan kita melalui website yang bisa dikelola dengan mudah.

“Gunakan sistem manajemen konten seperti blogspot atau wordpress untuk menunjukkan karya kita. Kalau jualan produk ya bagaimana kita memanfaatkan media digital ini untuk menceritakan produk. Dalam hal ini dibutuhkan kemampuan copywriting untuk memikat seseorang agar melirik, bahkan menarik orang lain mengetahui kemampuan dan karya kita,” papar Maryanto.

Dalam mengelola web portofolio, pengguna perlu melakukan update secara rutin CMS (content management system) dan plugin yang didapat dari website resmi. Serta menggunakan hosting dari web terpercaya.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article