Kamis, Desember 19, 2024

Transformasi digital adalah win-win solution bagi semua pihak

Must read

Pemerintah Indonesia, seperti disampaikan Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan, sangat serius menghadapi transformasi era digital yang memang harus dihadapi bangsa ini. Saat tampil sebagai pembicara webinar literasi digital gelaran Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Purworejo, 24 Juni lalu, Staf Khusus Menteri Kominfo Philip Gobang menyampaikan kembali penegasan pemerintah dengan mengutip pesan Presiden Jokowi saat Rapim TNI/Polri, 15 Februari 2021.

”Saya paham kalau UU ITE semangatnya untuk menjaga ruang digital kita supaya bersih, sehat, beretika dan dapat dimanfaatkan secara produktif. Tapi sayang rupanya dalam pelaksanaan di lapangan justru timbul rasa ketidakadilan dalam masyarakat. Padahal niat pemerintah dalam menghadapi transformasi digital untuk kebaikan Indonesia amat konstruktif,” ungkap Presiden, seperti dikutip Philip.

Philip masih mengutip pesan Presiden Jokowi pada kesempatan peluncuran Program Konektivitas Digital Nasional, 26 Februari 2021. ”Kita bukanlah bangsa yang proteksionis. Tapi kita tidak boleh jadi korban unfair practiced dari raksasa digital dunia. Karena Indonesia memahami transformasi digital adalah win-win solution bagi semua pihak,” ujar Jokowi.

Lebih jauh Jokowi juga menginginkan, transformasi digital ke depan memang merupakan solusi cepat, strategis dan lebih maju kedepan. ”Tapi transformasi tersebut tetap harus mewujudkan kedaulatan dan kemandirian digital yang menjadi prinsip penting dalam Transformasi Digital Indonesia,” jelas Jokowi, serius.

Pesan Presiden Jokowi tersebut disampaikan Philip Gobang saat tampil dalam webinar bertajuk ”Transformasi Digital, Era Baru Interaksi Sosial” yang dimoderatori oleh Nadia Intan dan diikuti ratusan peserta secara daring. Selain Philip, diskusi online ini juga menghadirkan beberap pembicara lain yakni Wicaksono @ndorokakung (konsultan komunikasi dan media sosial), Delviero Nigel (konsultan digital safety dari Kaizen Room), Alfan Gunawan (praktisi komunikasi) dan Kneysia Sastrawijaya, entertainer yang tampil sebagai key opinion leader.

Philip Gobang menambahkan, keinginan Presiden Jokowi tadi dalam perwujudannya akan selalu menghadapi tantangan. Bagi kaum netizen Indonesia, tantangan era digital yang sudah dan akan terus dihadapi ke depan ada empat aspek serius.

Pertama adalah Volatile, lingkungan digital menginginkan kemampuan lincah, mampu cepat beradaptasi dengan perubahan yang cepat dan tak terduga. Kedua, Uncertain, lingkungan digital menginginkan agar netizen cepat mengambil tindakan dalam situasi yang tidak pasti. Ketiga, Complexs, lingkungan digital sangat dinamis dan saling tergantung dengan lingkungan sekitarnya.

”Yang keempat adalah Ambigous, di mana lingkungan digital sering bertemu dengan kondisi di luar kebiasaan dan harus berpikir ’out of the box’ di luar keahliannya dan cepat memutuskan,” ujar Philip. Nah, untuk sanggup menghadapi tantangan itu, sambung Philip, netizen dan kaum milenia pelaku dunia digital se-Indonesia mesti punya sikap yang menjadi penentu sukses untuk bisa mengambil peran dalam transformasi digital di masa depan.

Kunci untuk menghadapi situasi itu, menurut Delviero Niegel dari Kaizen Room, adalah mau beradaptasi, cepat berubah, dan mau terus belajar, mau cepat merespons perubahan untuk bisa makin cakap digital. Ini penting, lanjutnya, agar tidak jadi korban jaringan penipuan dan beragam kejahatan dunia digital yang semakin canggih.

Hati-hati pula untuk tidak menjadi korban kecerobohan diri karena ikut menjadi penyebar hoaks. ”Karena itu, biasakan untuk melakukan konfirmasi dan mendiskusikan semua informasi bohong yang berasal dari sumber tak valid,” ungkap Delviero Niegel.

Hal kecil yang juga penting diperhatikan netizen, utamanya para pelaku bisnis dan penghobi belanja di dunia digital, mengutip paparan Wicaksono, adalah biasakan memilih penjual dan lokapasar yang terbukti dan bisa dipercaya dan direkomendasikan oleh konsumen lain. Ini penting agar tetap aman dan nyaman saat berbelanja di era tranformasi digital di masa datang.

”Kalau Anda merasa terindikasi menjadi korban penipuan, dokumentasikan proses transaksinya untuk dilaporkan ke polisi atau Kominfo, agar tidak terulang pada korban lain dan bisa dicegah. Transformasi digital memang perlu perubahan perilaku dari praktisi digital di semua lini,” ujar Wicaksono alias Ndoro Kakung, menutup sesi diskusi.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article