Program Vaksinasi Merdeka menggabungkan berbagai sektor relawan, baik dari sektor TNI/Polri, Pemerintah Kota, tenaga kesehatan, dan relawan Yayasan Tunas Bakti Nusantara dari berbagai latar belakang. Program ini mendapatkan respons yang sangat positif dari masyarakat dan relawan tenaga kesehatan yang terlibat
Untuk mempercepat pemulihan kegiatan masyarakat, Yayasan Tunas Bakti Nusantara (YTBN) berkolaborasi dengan Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat mengadakan program vaksinasi yang dilaksanakan dari tanggal 26 Juli 2021 hingga 17 Agustus 2021. Program Vaksinasi Merdeka kali ini berfokus di beberapa wilayah padat penduduk di Jakarta Barat seperti kecamatan Tambora, Palmerah, dan Grogol Petamburan. Hingga hari ini, sebanyak 18.224 dosis telah diberikan dan akan menargetkan angka vaksinasi sebesar 710.600 – sumber laporan harian Polda Metro Jaya dosis hingga akhir program.
Yayasan Tunas Bakti Nusantara (YTBN) menyadari dan mendukung program vaksinasi sebagai upaya terbaik dalam melawan pandemi Covid-19 di Indonesia. Mempercepat program vaksinasi berarti mempercepat pula pemulihan kegiatan ekonomi, pendidikan, pariwisata, dan sosial masyarakat yang terbatas selama hampir satu setengah tahun terakhir.
Melalui Sehat Nusantara – pilar kesehatan YTBN, Yayasan memiliki misi untuk memberikan akses kesehatan dari sisi preventif-promotif dan kuratif bagi seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan.
Untuk itu YTBN mengkoordinasikan 313 relawan tenaga kesehatan untuk membantu program vaksinasi yang berkolaborasi dengan Kepolisian Resort Jakarta Barat. Relawan terdiri dari dokter, perawat, maupun mahasiswa bidang kedokteran/kesehatan tingkat akhir yang berasal dari Jakarta hingga Kobe, Jepang.
Salah satu relawan yang bertugas menjadi Koordinator tenaga kesehatan adalah dr Aulia Fitri Rhamadianti. Ia menjadi pengatur lalu lintas informasi dan koordinasi relawan di tengah kesibukannya mengenyam pendidikan doktoral di departemen Control of Infectious Disease, Universitas Kobe, Jepang.
“Cakupan vaksinasi di Indonesia masih tergolong rendah, hanya sekitar 22% warga yang telah melaksanakan vaksin dosis pertama dan 10% untuk dosis kedua. Tentunya angka ini jauh dari target pemerintah sebesar 70% untuk mencapai herd immunity. Dengan adanya program dari Yayasan ini, kami ingin berperan aktif dalam percepatan pemulihan kegiatan masyarakat yang dimulai dengan vaksin dan edukasi,” kata Aulia.
Ketua RW 07, Kel. Wijaya Kusuma, Kota Administratif Jakarta Barat, Dwi Purwono, S.T menyambut baik program vaksinasi yang diselenggarakan di wilayahnya, “Program vaksinasi yang menjemput bola seperti ini sangat efektif untuk menjangkau lebih banyak warga dari seluruh lapisan. Terbukti warga sangat antusias untuk mendapatkan vaksin. Harapannya kegiatan masyarakat bisa kembali bangkit dan pulih karena merasa aman setelah tervaksin.”
“Oleh karena itu saya berterima kasih kepada penyelenggara karena warga kami merasa sangat terbantu dengan adanya vaksinasi ini. Semoga lebih banyak lagi program yang benar-benar menyentuh seluruh lapisan masyarakat tanpa adanya perbedaan.”
Program Vaksinasi Merdeka ini menyasar lapisan masyarakat dari ekonomi menengah dan bawah. Selain vaksinasi, program ini juga menghimbau masyarakat untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan yang ketat setelah mendapatkan vaksin.
Yayasan juga memberikan edukasi mengenai Covid-19 dan mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menerima informasi palsu mengenai vaksin. Tercatat sebanyak lebih dari 1.733 hoaks yang beredar seputar Covid-19 dan vaksin yang diterima oleh Kemenkominfo sepanjang pandemi.
Aulia menambahkan, “Keluarga berperan sangat penting dalam usaha penekanan angka Covid-19 di Indonesia. Dengan satu orang mendapatkan vaksin dan edukasi, kemudian mengajak dan mengedukasi keluarga terdekat dan sahabat, maka akan semakin banyak masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin. Dengan tingginya angka vaksinasi, maka akan semakin rendah angka kasus Covid-19 di Indonesia. Edukasi untuk menyaring hoaks dari informasi akurat juga sangat krusial di era informasi yang deras seperti hari ini.”
Selain mendukung pelaksanaan Vaksinasi Merdeka, Yayasan Tunas Bakti Nusantara telah melakukan program-program kesehatan lainnya di tepi luar Indonesia. Sebanyak 3.217 warga telah tersentuh program Sehat Nusantara dan 422 tenaga kesehatan yang telah mendapatkan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan.
Tak hanya, itu program Sehat Nusantara telah melaksanakan 708 operasi medis berbagai skala di setiap kegiatannya sejak tahun 2016.
Selama masa pandemi, YTBN juga mendukung kesehatan dan kesejahteraan dengan memberikan bantuan sembako bagi masyarakat terdampak di Aik Mual (Kab. Lombok Barat), Sekon (Kab. Timor Tengah Utara), Kab. Pandeglang, Segeram (Kab. Natuna), serta Kab. Nabire sebagai wilayah kegiatan Bakti Nusantara.
Di tahun ini, YTBN memfokuskan kegiatannya di 5 wilayah binaan tersebut. Kegiatan yang dilakukan berorientasi pada penanggulangan dampak pandemi Covid-19, salah satunya membangun Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Pondok Bersalin Desa (Polindes) di Desa Aik Mual, Lombok Barat.