Pandemi Covid-19 yang belum selesai mendorong masyarakat membatasi aktivitas fisik di luar dan lebih banyak berdiam diri di rumah. Pandemi yang terjadi ini pun memiliki dampak terhadap kesehatan jiwa bagi masyarakat, seperti merasa bosan karena ruang gerak yang terbatas. Kemudian, bisa juga berpotensi mengalami kecemasan dan stres akibat lebih banyaknya aktivitas di dalam rumah.
Hal tersebut diungkapkan oleh Entrepreneur & Co-Founder Rempah Karsa, Seno Adi Nugroho, dalam webinar literasi digital bertema ”Kreatif dan Produktif dari Rumah di Masa Pandemi” yang digelar Kementerian Kominfo untuk warga Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada Kamis (16/9/2021).
Seno mengungkapkan, dampak pandemi juga menimbulkan masyarakat ketakutan akan penyakit. Selain itu, juga mengubah pola komunikasi yang lebih banyak mengandalkan perangkat digital, karena adanya kebijakan menjaga jarak dan mengurangi pertemuan. Wabah juga menyebabkan kebingungan di masyarakat, karena banyaknya informasi terkait pandemi yang beredar di dunia digital.
Untuk itu, masyarakat bisa mengalihkan perhatian dalam beraktivitas, salah satunya dengan tetap produktif saat berada di rumah. Tetap produktif saat pandemi adalah hal penting, karena hal tersebut dapat membantu untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin dengan melakukan kegiatan dan menghasilkan karya, baik untuk karier atau apa pun hal lain yang inginkan. ”Isi waktu dengan kegiatan yang kreatif dan produktif,” cetusnya.
Adapun beberapa tips produktif dan kreatif di tengah pandemi, seperti misalnya mencari part time job di tengah pandemi. Pengguna teknologi bisa mencari informasi yang banyak beredar di dunia digital terkait lowongan pekerjaan yang bisa dikerjakan secara part time tanpa mengganggu aktivitas utama. ”Jago fotografi, menulis, menggambar atau desain? Kumpulkan portofoliomu,” ucap Seno.
Selain itu, masyarakat juga bisa mengisi waktu luang di rumah dengan berolahraga, sehingga bisa tetap bugar di tengah pandemi. ”Bisa juga dengan mengisi waktu untuk mencari ilmu melalui webinar,” ujarnya.
Dalam menggunakan internet, lanjut Seno, masyarakat juga harus mempunyai digital safety, yakni: kemampuan individu untuk menganalisis dan meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
Pengguna harus mengetahui bagaimana memberikan keamanan pada perangkat digital, seperti memperkuat password atau kata sandi dan menggantinya secara berkala. Hal yang juga tak kalah penting adalah keamanan identitas digital, seperti tidak menyebarkan informasi pribadi yang bersifat privasi.
”Media digital memungkinkan keterbukaan informasi, namun kita harus selalu waspada untuk melindungi data pribadi kita. Selain itu, selalu update aplikasi-aplikasi dan sofware di media digital Anda. Pastikan juga update antivirus, sebab virus komputer selalu berkembang,” tuturnya.
Melanjutkan diskusi, Tenaga Ahli DPR RI sekaligus dosen UPN Veteran Jakarta, Freesca Syafitri mengatakan, pandemi Covid-19 yang memaksa masyarakat untuk lebih banyak beraktivitas di rumah guna mencegah penularan, memang bisa menimbulkan kejenuhan dan turunnya produktivitas serta kreativitas.
Namun, melalui teknologi digital, masyarakat bisa memanfaatkannya dengan mengisi waktu luang supaya bisa lebih produktif. Semisal mengikuti seminar online maupun mencari resep masakan untuk dipraktikkan. ”Memanfaatkan waktu luang di rumah, bisa juga dengan berolahraga atau membuat kerajinan,” papar Freesca.
Dipandu moderator Fernand Tampubolon, webinar kali ini juga menghadirkan narasumber Ahmad Luthfi (direktur Afada Temanggung), Widiasmorojati (entrepreneur), dan Cyntia Ardila (entertainer & CEO CV Nirwasita Hutama) selaku key opinion leader.