Pandemi Covid-19 yang melanda di seluruh dunia termasuk Indonesia, memberi dampak pada berbagai sektor. Salah satunya dalam bidang pendidikan. Penerapan protokol kesehatan dalam upaya pencegahan penularan memaksa sekolah untuk mengganti metode belajarnya.
Kepala Kantor Kemenang Kabupaten Jepara, Muh. Habib mengatakan, dalam situasi pandemi saat ini, teknologi sangat membantu proses belajar mengajar. Karena, dengan adanya kecanggihan internet, maupun platform digital yang semakin berkembang, proses pembelajaran bisa dilakukan tanpa ada batasan jarak. Siswa bisa belajar dari rumah dan tetap berinteraksi dengan guru dan rekan-rekan sekolahnya.
Habib menyebut perlu adanya peran dari orangtua siswa agar pelaksanaan pembalajaran dengan memanfaatkan teknologi ini bisa berjalan dengan optimal.
”Para orangtua hendaknya dapat mendampingi pemilihan konten dan memberikan pemahaman etika yang baik dalam mengakses pembelajaran secara lebih intensif,” katanya dalam webinar literasi digital dengan tema ”Adaptasi Empat Pilar Literasi Digital untuk Siswa” yang digelar Kementerian Kominfo bagi warga Kabupaten Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, pada Jumat (24/9/2021).
Habib mengungkapkan pemahaman yang diberikan kepada anak usia pelajar, yakni berupa budaya digital yang tercermin lewat cara berinteraksi, berperilaku, berpikir dan berkomunikasi di dunia digital. Salah satu contoh budaya digital adalah aktivitas dan menggunakan media sosial hingga berbelanja online. Kemudian keterampilan digital, yakni kemampuan untuk secara efektif mengevaluasi dan membuat informasi dengan menggunakan berbagai teknologi digital.
”Hal yang tak kalah penting juga berupa keamanan digital, yakni aktivitas mengamankan kegiatan digital. Salah satunya tercermin lewat penggunaan password,” ucapnya.
Narasumber lainnya, Direktur Eksekutif Indonesia Presidential Studies, Nyarwi Ahmad mengatakan, kompetensi digital sangat penting untuk pelajar, agar bisa mengembangkan kemampuannya dalam pergaulan sosial kemasyarakatan.
Kemudian juga untuk pengembangan individu dalam proses pembelajaran, keilmuan dan materi pelajaran. ”Kompetensi penggunaan platform digital ini untuk mendukung proses dan sistem pembelajaran,” ujarnya.
Adapun cara untuk membangun budaya akademik para siswa di era digital saat ini misalnya dengan pengayaan materi pembelajaran digital bagi siswa melalui sumber-sumber pengatahuan di paltform digital.
Kemudian juga memberikan pengetahuan dan skills yang memadai terkait dengan keamanan digital dalam pemanfaatan sumber-sumber pembelajaran. “Proteksi siswa dari konten-konten yang berbahaya yang bersumber dari platform digital dan dorong kreativitas pembelajaran digital,” kata dia.
Nyarwi mengungkapkan, dalam upaya mendorong kreativitas pembelajaran digital, guru atau pendidik harus menjadikan siswa sebagai subjek dalam memproduksi konten-konten pengetahuan digital. Kemudian juga menumbuhkan budaya pembelajaran digital di kalangan para pelajar.
”Jadikan siswa nyaman dan aman dalam mengeksplorasi sumber-sumber pembelajaran berbasis platform digital,” tegas dosen Ilmu Komunikasi Fisipol UGM itu.
Dipandu moderator Nabila Nadjib, webinar kali ini juga menghadirkan narasumber Yuni Mustani (Pegiat Kewirausahaan Sosial), Agus Mahasin (Kasi Guru pada Bidang Pendidikan Madrasah Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah), serta Adinda Daffy selaku key opinion leader.