Boyolali – Kegiatan Belajar dari Rumah (BDR) sebagai dampak dari pandemi rupanya menjadi pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa maupun guru. Mereka tidak terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum.
Konselor Psikologi, Budi Wulandari, saat menjadi narasumber webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (21/7/2021), menyampaikan keberhasilan metode pembelajaran di era digital tidak terlepas dari proses perencanaan, implementasi serta kebijakan penunjang yang dilakukan secara berkesinambungan.
“Strategi pendidikan karakter yang dilakukan pada pembelajaran daring BDR dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup, antara lain mengenai pandemi Covid-19,” ungkapnya.
Menurut dia, terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang nyaman membuat peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Hal itu selaras dengan kondisi era digital yang dicirikan dengan keberadaan teknologi yang dapat meningkatkan kecepatan dan besarnya perputaran pengetahuan dalam perekonomian dan masyarakat.
Namun demikian, interaksi antar pengguna teknologi khususnya teknologi informasi harus disertai dengan etika digital. “Ketika menggunakan media digital kritisi konten yang kita temui dan diskusikan manfaat konten,” ucapnya pada webinar bertema ”Metode Pembelajaran di Era Digital”.
Diyakini, pembelajaran karakter secara digital mendorong dan mempromosikan pengembangan keterampilan penting abad ke-21 bagi siswa, seperti keterampilan komunikasi dan kolaborasi serta meningkatkan prestasi dan motivasi.
Narasumber lainnya, Pengawas Madrasah Kantor Kemenag Kabupaten Jepara, Musta’in, menyampaikan secara umum era digital adalah suatu kondisi kehidupan atau zaman di mana semua kegiatan yang mendukung kehidupan sudah dipermudah dengan teknologi. “Era digital hadir untuk menggantikan beberapa teknologi masa lalu agar lebih praktis,” ujarnya.
Menjawab tantangan di era digital, Kementerian Agama didukung oleh Bank Dunia akan melaksanakan proyek Madrasah Education Quality Reform (Realizing Education’s Promise) 2020-2024 yang mencakup 34 provinsi, 514 kabupaten/kota, 50.000 madrasah.
Dalam kesempatan itu Musta’in membagikan tips mendidik anak di era digital, yaitu membangun komunikasi anak dan orang tua, beri batasan waktu, temani atau dampingi anak saat bermain gadget, jangan berikan ponsel sekadar untuk menenangkan emosi anak, jadi contoh yang baik serta perkuat religiusitas.
Dipandu moderator Harry Perdana, webinar juga menghadirkan narasumber Murdianto (Penulis dan Peneliti, Dosen IAI Sunan Giri Ponorogo), Heru Prasetio (Editor dan Pemerhati Sosial Media) dan Safira Hasna (Wakil II Mbak Jawa Tengah 2019) selaku key opinion leader.(*)