Sleman – Digital marketing merupakan suatu strategi pemasaran dengan menggunakan media digital dan internet, yang dapat menjangkau konsumen secara tepat waktu, personal, dan relevan.
Strategi digital marketing ini dapat membantu pemilik produk atau brand di bidang fashion, Food and Beverage, personal care, craft, gift, supplement food, retail, travel, jasa, reseller, dropshipper (lokal/global), multi level marketing (MLM), dan lainnya.
Hal tersebut dikatakan oleh Founder Start Up Resep Coffee, Burhan Abe dalam webinar literasi digital dengan tema “Digital Marketing untuk Pelaku UMKM” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo bagi warga Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 14 Juli 2021.
Burhan mengatakan untuk dapat melakukan digital marketing, ada beberapa hal yang perlu dikuasai. Pertama yakni Google Bisnisku, yaitu layanan yang menampilkan profil bisnis Anda secara instan di halaman pencarian, mulai dari nama perusahaan, alamat, nomer telepon, jam operasi, hingga rating bisnis.
Kedua, WhatsApp Bisnis. Pengguna WhatsApp di Indonesia sangat banyak. Digital marketing tentu disarankan memakai aplikasi ini karena sangat efektif, tapi sebaiknya pilihlah yang kategori bisnis.
Ketiga yakni copywriting, yaitu eknik membuat tulisan yang menarik dan persuasif agar orang mau membeli produk Anda. Bisa Anda gunakan pada semua media pemasaran, mulai dari website, blog, newsletter, hingga iklan di Google atau Facebook maupun Instagram.
Kemudian penguasaan website, yang difungsikan tidak hanya sebagai identitas bisnis. Tapi juga untuk membangun reputasi online yang baik dan profesional. “Selain itu juga email resmi. Sebuah email bisnis adalah email yang menggunakan nama domain bisnis Anda sebagai identitas online,” katanya.
Burhan mengungkapkan ada banyak manfaat dari digital marketing ini. Yakni mudah mendatangkan pelanggan. Sebab bisa memanfaatkan media digital untuk melakukan promosi demi menjangkau semua pengguna internet di manapun berada.
“Mengoptimalkan penggunaan media sosial, website, ataupun email marketing, yang membuat pelanggan mudah menemukan informasi yang dibutuhkan tanpa terbatas jarak, ruang, dan waktu,” ujarnya.
Kemudian juga bisa meningkatkan penjualan. Ia menyebut dengan memasang iklan di website dan medsos, membuat produk bisa menjangkau pelanggan dari segala lapisan masyarakat. “Semakin menarik unggahan Anda di medsos, bisa menarik pelanggan, yang secara otomatis melakukan pembelian atas produk yang Anda tawarkan,” kata dia.
Menghemat Biaya Promosi. Strategi digital marketing adalah salah satu metode pemasaran, tentunya dengan anggaran yang dapat ditekan seminimal mungkin.
Manfaat lainnya yakni melayani pelanggan dengan cepat. Strategi digital marketing bisa menggunakan layanan chatbot yang cukup efektif. “Pelayanan yang cepat dengan respons yang baik akan menjadi nilai tambah bagi pelanggan, dan bisa terus melakukan pembelian produk Anda,” tuturnya.
Narasumber lainnya, Ketua LPPM UNU Yogyakarta, Muhammad Mustafid Mlangi mengatakan perkembangan digital marketing di Indonesia, potensinya sangat besar mengingat 90 persen pengguna internet usia 19 sampai 60 tahun pernah melakukan pembelian produk atau jasa secara daring.
Total penjualan daring sepanjang 2014 sampai 2019 sebesar US$ 1,1 milliar. Dalam sebuah survey juga diketahui di masa pandemi Covid-19, jumlah pelaku bisnis di media digital meningkat 38,3 persen, periode Januari-Juli 2020.
“34 persen warga Indonesia meningkatkan pembelian makanan melalui daring selama pandemi. 72 persen menyatakan akan tetap melakukan transaksi daring pasca pandemi,” ucapnya.
Dipandu moderator Thommy Rumahorbo, webinar kali ini juga menghadirkan narasumber Misbachul Munir (fasilitator UMKM Desa), Novi Kurnia (Staf Pengajar Departemen Ilmu Komunikasi Fisipol UGM), dan Entrepreneur Andi Pratama selaku key opinion leader. (*)