Semarang – Pembelajaran online bagi sebagian pelajar justru menjadi beban. Tak jarang mereka mengalami kebosanan bahkan bisa berujung merasa tertekan. Dengan adanya metode pembelajaran yang sesuai, anak-anak tidak perlu stres karena belajar online justru menyenangkan.
“Pendidik dalam metode belajar daring dituntut menjadi seseorang yang kreatif, karenanya dalam memakai internet kita harus dapat membuat materi yang sungguh menggugah naluri anak menjadi tertarik mengikuti,” ujar Ardiansyah, IT Consultant, saat menjadi narasumber webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (27/7/2021).
Selain kreatif, lanjut dia, guru harus memberikan jejak memori dalam pikiran si anak. Kerena itu, dia menyarankan agar guru memakai media pembelajaran yang tidak membosankan bagi siswanya. “Tidak perlu stres, belajar online itu asyik,” ucapnya pada webinar bertema ”Adaptasi Pembelajaran Online di Masa Pandemi Covid-19” itu.
Ada banyak cara membuat pelajaran online menjadi menarik. Semua itu tergantung kreativitas pendidik itu sendiri. Langkah pertama bisa dimulai dengan mengkreasi modul pembelajaran digital dilengkapi film dan video.
Tujuannya apa? Menurut Ardiansyah, melalui visual siswa dapat melihat secara nyata obyek normal tanpa harus melihatnya secara langsung sehingga dapat melengkapi apa yang telah mereka baca atau mereka peroleh dari pelajaran sebelumnya.
Kelebihan penggunaan video adalah dapat menggambarkan suatu proses yang tepat serta dapat disaksikan secara berulang jika dipandang perlu. “Buatlah materi belajar yang kreatif, padukan visual video, gambar, audio dan cerita. Sampaikan materi secara interaktif. Buatlah kolaborasi yang menyenangkan,” saran Ardiansyah.
Narasumber lainnya, Kepala MAN 1 Karanganyar, Lanjar Utami, menjelaskan mengenai filosofi pendidikan kaitannya dengan adaptasi pada era pandemi. Wanita bergelar doktor itu menegaskan adaptasi diperlukan karena umumnya pelajar baru saja mendapati kebiasaan baru bersentuhan dengan teknologi digital, meskipun itu bukan hal baru bagi generasi milenial.
Persoalan sebenarnya hanya pada masalah komunikasi. Guru kesulitan komunikasi dengan orang tua sebagai mitra di rumah. Tidak semua orang tua mampu mendampingi anak belajar di rumah karena ada tanggung jawab lainnya, misalnya kerja atau urusan rumah.
Dipandu moderator Nabila Najib, webinar juga menghadirkan narasumber Muhdini Wakhid (IT Manage Services Solution Architect), Siti Mutmainah (Kasi Tenaga Kependidikan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah), dan Megawati Prabowo (Dosen, Advokat & Konsultan Hukum) sebagai key opinion leader. (*)