Kamis, Desember 19, 2024

Tips bagi orangtua dan siswa agar belajar di rumah tetap berkualitas, simak ini

Must read

Dalam upaya mengendalikan penyebaran pandemi Covid-19, pemerintah memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan belajar di sekolah. Awalnya, kebijakan penutupan sekolah ini bersifat sementara, namun hingga kini kegiatan belajar mengajar tatap muka langsung belum tahu kapan dimulai lagi. 

Angka penularan pandemi di berbagai daerah yang terus meningkat memaksa sekolah untuk menerapkan kegiatan belajar dari rumah hingga setidaknya sampai saat ini. Siswa pun menghadapi sejumlah tantangan ketika kegiatan belajar dan mengajar diselenggarakan dari rumah secara online. 

Kasi Guru pada Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Agus Mahasin mengatakan, tantangan atau kendala belajar dari rumah di antaranya ialah problem siswa yang tidak mempunyai perangkat digital, kemudian tidak ada koneksi internet hingga keterbatasan akses sumber belajar. 

Sedangkan kendala yang bersifat adaptif, di antaranya konten belajar yang tidak sepenuhnya cocok untuk diajarkan secara dalam jaringan (daring), siswa tidak memiliki motivasi belajar, orangtua siswa yang tidak memiliki waktu untuk memandu anak belajar lantaran harus kerja. 

”Dan kurangnya interaksi antara siswa dengan guru dan teman sebayanya,” kata Agus Mahasin dalam webinar literasi digital dengan tema ”Menjaga Kualitas Belajar dari Rumah” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo untuk warga Kabupaten Jepara, Jawa Tengah,Jumat (13/8/2021).

Agus mengatakan, ada beberapa strategi bagi orangtua agar anak bisa tetap belajar dari rumah. Seperti misal, orangtua harus membuat perencanaan dan jadwal bersama dengan anak mengenai waktu untuk belajar. 

Orangtua juga harus membangun komunikasi terbuka dengan anak, dan paham kondisi anak agar tidak membuatnya stres. 

Di samping itu, di sela kesibukannya, orangtua juga harus bisa meluangkan waktu untuk anak. Lalu, melindungi anak dalam menggunakan perangkat digital dan selalu menjalin komunikasi serta kerja sama dengan sekolah, guru, maupun komunitas orang tua siswa. 

Adapun untuk strategi yang bisa diterapkan bagi siswa, yaitu membuat rutinitas belajar di rumah seperti saat di sekolah. Mulai dari membuat jadwal waktu bangun tidur, memakai seragam sekolah, dan jam belajar di rumah. 

Agus menegaskan, penting pula bagi siswa saat belajar di rumah untuk menyediakan tempat khusus. Kemudian membuat catatan atas apa yang dipelajarinya setiap hari. ”Serta buatlah aktivitas rutin setiap jeda belajar, seperti setiap 45 menit di saat ganti jam pelajaran,” katanya. 

Saat belajar di rumah, siswa juga membuat jam belajar bersama teman lain yang punya semangat yang sama. ”Jaga pola makan dan minum, serta hindari multasking saat melakukan belajar di rumah,” tuturnya. 

Sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19 memaksa kebijakan social distancing yang di Indonesia lebih dikenal sebagai physical distancing (menjaga jarak fisik) untuk meminimalisir persebaran Covid-19. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) merespon dengan kebijakan belajar dari rumah, melalui pembelajaran daring. 

”Pembelajaran dari rumah memiliki tantangan yang mendorong guru, orangtua dan siswa harus adaptif teradap perubahan. Tantangan teknis dan adaptif harus disikapi oleh madrasah, guru siswa, masyarakat, agar generasi pemuda tetap eksis dan juga terdidik,” ujarnya. 

Bagi Agus, kolaborasi semua pihak dibutuhkan agar siswa tetap belajar secara efektif meksipun dari rumah. Siswa sebagai pelaku belajar harus mengkondisikan diri agar pendidikannya tidak ketinggalan dan tidak menjadi generasi yang bodoh ketika ada pandemi. 

Narasumber lainnya, Marketing Consultant Daru Wibowo bicara mengenai aspek keamanan dalam menggunakan media digital agar belajar di rumah bisa tetap berkualitas. 

Adapun untuk tips berperilaku online yang aman yakni menggunakan password yang rumit dengan kombinasi angka dan huruf, serta memakai antivirus. Lalu mengurangi berbagi atau meminta data personal dengan pengguna lainnya. 

”Gunakan narasumber resmi ketika mengunakan media digital dan upgrade kualitas penggunaan media digital,” ucapnya. 

Diskusi virtual yang dimoderatori oleh Eka Tura Johan itu, juga menghadirkan narasumber Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara Muh. Habib, Deputy Head of Communication Departmen Binus University, Mia Angelina. Kemudian Musisi Azeldm selaku key opinion leader. (*)

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article