Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2020 mencatat jumlah pengguna internet di Indonesia melonjak lebih tinggi dari angka pertumbuhan penduduk di negeri ini. Bersamaan dengan pandemi Covid-19 penggunaan dompet digital pun meningkat, tercatat mencapai 29,67 persen.
“Berbelanja secara daring harga cenderung lebih murah dibandingkan toko konvensional. Banyak diskon dan promo yang ditawarkan,” ungkap Indah Wenerda, Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan, saat menjadi narasumber webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Selasa (13/7/2021).
Anggota Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) ini menjelaskan dengan berbelanja daring seseorang terhindar dari kontak langsung dengan kerumunan maupun dari kontaminasi virus melalui benda sekitar, sebab metode pembayaran dilakukan secara nontunai alias cashless.
Terhitung per September 2020, sebanyak 270,20 juta jiwa hampir 90 persen di antaranya sudah pernah melakukan aktivitas pembelian barang atau jasa secara daring. “Transaksi jual-beli secara daring jadi pilihan favorit masyarakat masa kini,” katanya.
Alasannya, aktivitas belanja daring dinilai lebih aman, praktis dan aman. Tidak salah kemudian banyak bermunculan platform pendukung transaksi daring. Setiap individu bisa memiliki lebih dari satu ragam aplikasi dompet digital.
Agar terhindar dari kasus-kasus yang merugikan saat bertransaksi jual-beli secara daring, Indah menyarankan pengguna dompet digital membekali dirinya dengan kompetensi khusus.
Kenali masing-masing karakteristik dari setiap dompet digital yang ada sebab masing-masing dompet digital memiliki layanan yang berbeda-beda. Apalagi gawai memungkinkan menjadi alat untuk tindak kejahatan atau dapat membahayakan diri sendiri. Dengan memahami aturan bertransaksi di dunia digital diharapkan terhindar dari kejahatan.
“Kita tidak cukup hanya mampu mengoperasikan berbagai perangkat TIK dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga harus bisa mengoptimalkan penggunaannya untuk sebesar-besar manfaat bagi diri sendiri dan orang lain,” saran dia.
Narasumber lainnya, Abdul Rohman selaku Direktur Budaya Langgar.co menambahkan, fakta transaksi digital memang sangat mempermudah dan mempercepat distribusi komoditas, namun jangan sampai kemudahan tersebut merubah adab relasi berkomunitas.
Dipandu moderator Shafinaz Nachiar, webinar bertema ”Jadi Keren dan Tetap Aman dengan Cashless” ini juga menghadirkan narasumber Tatty Aprilyana (Founder Kampung Aridatu), Kholistiono (Wakil Pimred Betanews.id) dan Neshia Sylvia (TV Host, equestrian) sebagai key opinion leader.