Sabtu, November 16, 2024

Pentingnya literasi digital dalam adaptasi pembelajaran jarak jauh

Must read

Pembelajaran jarak jauh (PJJ) masih merupakan tantangan bagi para pendidik untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar, sebab semua guru mendadak dituntut harus cakap berdigital. Perubahan ini tidak bisa terhindarkan namun harus dijalankan dengan terus beradaptasi dan belajar. Hal ini disampaikan oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jateng  Dwi Yulianti Mulyaningsih dalam webinar literasi digital untuk masyarakat Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, dengan tema diskusi “Adaptasi Pembelajaran Online di Masa Pandemi Covid-19 “, Kamis (23/9/2021).

Pelaksanaan PJJ membutuhkan proses karena itu adalah bentuk adaptasi baru dari pendidikan yang  biasanya dilakukan secara tatap muka langsung. Media pembelajaran berubah dari yang semula tekstual menjadi lebih fleksibel dengan memanfaatkan berbagai platform digital. Platform media sosial, situs belajar online, dan tv edukasi menuntut siswa untuk mampu belajar mandiri.

“Secara positif pembelajaran daring dapat merangsang tumbuhnya kemampuan berpikir kritis, berkolaborasi, kreatif, dan komunikatif. Selain itu sumber belajar juga tidak terbatas. Namun realitanya saat ini capaian tersebut kurang maksimal karena kendala sarana prasarana tidak merata, interaksi guru dan siswa tidak maksimal, kemampuan siswa berbeda-beda sehingga perlu bimbingan intensif bagi usia rendah,” jelas Dwi Yulianti.

Di sisi lain, pelaksanaan PJJ juga perlu didukung dengan literasi digital. Khususnya dalam berinteraksi dan berkomunikasi, guru dan siswa harus memahami etika dan etiket di ruang digital. Etika guru ketika PJJ adalah mengawali kelas dengan menyapa murid, memberi tugas yang jelas, mengapresiasi pekerjaan siswa, memberikan tautan pembelajaran, mengajari siswa tentang sopan santun untuk menguatkan pendidikan karakter.

“Sementara bagi siswa dalam berkomunikasi ketika PJJ harus disampaikan dengan sopan santun, disiplin, mengerjakan tugas sendiri atau tidak mencontek, berpakaian sebagaimana aturan, dan menyampaikan pekerjaan dengan sopan. Etika digital tersebut hendaknya juga diterapkan ketika bermedia sosial, saat mengunggah konten, berkomentar, atau berkomunikasi di ruang obrolan,” terang Dwi kepada 150-an peserta webinar.

Sementara itu praktisi pendidikan Imam Wicaksono menambahkan kaitannya dengan keamanan digital ketika bermain media sosial. Murid ditegaskan untuk waspada agar tidak terlibat dalam lingkaran konten negatif seperti melontarkan hujatan, ujaran kebencian, dan perundungan.

Perundungan siber cukup memberikan dampak besar bagi korban baik secara fisik maupun mental. Perundungan siber berupa penyebaran informasi palsu, memata-matai, berujar kebencian, dan impersonasi perlu ditanggapi dengan bijak.

“Jika terlibat sebagai korban langkah menanggapi perundungan dapat dilakukan dengan mengumpulkan bukti, kemudian blokir individu terkait dan melapor pada penyedia layanan. Diskusikan dengan orang dewasa yang dipercaya untuk mengatasi pengalaman tersebut dan jika diperlukan langkah lebih lanjut lakukan klarifikasi dan lapor ke pihak berwajib,” jelas Imam.

Oleh Sebab itu bermedia sosial pun harus bijak untuk menghindari perundungan. Amankan akun media sosial dengan mengaktifkan pengaturan privasi, selektif memilih teman dan menerima pertemanan di dunia maya, bijak mengunggah informasi pribadi, dan mengunggah atau menyebar informasi sesuai fakta.

Diskusi yang dipandu oleh content creator Mafin Rizqi hari ini juga diisi oleh narasumber lainnya yaitu dosen Universitas Pendidikan Indonesia Ika Lestari Damayanti dan praktisi digital technology Daniel John Mandagie. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Miss Halal Tourism 2018 Riska Yuvista sebagai key opinion leader.

Masing-masing narasumber menyampaikan materi diskusi dari sudut pandang empat pilar literasi digital yang meliputi digital skill, digital safety, digital ethics, dan digital culture. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan literasi digital masyarakat dalam menghadapi transformasi digital. (*)

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article