Sebanyak 694 peserta antusias mengikuti webinar literasi digital bertajuk “Strategi Membangun Kecakapan Digital bagi Pengajar” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo untuk warga Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kamis (22/7/2021).
Webinar menghadirkan narasumber utama Maisaroh (dosen FBE UII Yogyakarta), Ardiansyah (IT Consultant), Muawanatul Badriyah (Kepala MTsN 5 Sragen), Ahmad Faridi (Kanwil Kemenag Jawa Tengah).
Mengawali paparannya, Maisaroh menyoroti tentang kompetensi digital era ini yang harusnya dimiliki seorang pengajar atau guru agar dapat beradaptasi dengan para siswanya yang merupakan generasi milenial.
“Kompetensi pengajar menguasai literasi digital menjadi keharusan agar bisa memaksimalkan pembelajaran di abad ke-21 ini,” kata Maisaroh.
Kompetensi itu meliputi informasi dan literasi, komunikasi dan kolaborasi, menciptakan konten digital, soal keamanan dan pemecahan masalah.
Soal kompetensi dan literasi data, lanjut Maisaroh, berkaitan erat dengan kecakapan untuk mengidentifikasi, membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami data dan informasi yang dibutuhkan.
Adapun kompetensi komunikasi dan kolaborasi, menurut Maisaroh, lebih menekankan kemampuan pendidik terlibat dalam proses bekerjasama untuk menelurkan gagasan atau ide dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama menuju visi bersama. Di sebuah organisasi yang saling tergantung, kolaborasi menjadi kunci pemikiran kreatif.
“Kompetensi kolaborasi ini meliputi keterampilan berinteraksi, berbagi, terlibat, dan bekerja sama melalui teknologi digital. Selain itu juga mensyaratkan pemahaman dan keterampilan mengelola identitas digital serta penghormatan etika dunia digital,” ujarnya.
Adapun soal kompetensi menciptakan konten digital, sambung Maisaroh, berkaitan dengan berbagai keterampilan pengembangan, integrasi, dan reelaborasi konten digital. Kompetensi ini juga mencakup pemahaman hak cipta, lisensi, dan pemrograman.
“Jadi, keterampilan membuat konten yang menarik juga tak kalah penting. Namun keterampilan tersebut harus dibarengi dengan sikap kritis untuk melihat tingkat keakuratan dan relevansi dari bacaan yang kita konsumsi melalui internet,” kata dia.
Maisaroh juga menjelaskan bagaimana guru saat ini juga mesti memahami kompetensi soal keamanan. “Keamanan ini soal kemampuan menjamin pelindungan terhadap gawai, data dan kerahasiaan, kesehatan, dan lingkungan/proses belajar,” ujar Maisaroh.
Sedangkan kompetensi problem solving atau memecahkan masalah berkaitan erat dengan kemampuan memecahkan dan mengatasi persoalan secara teknis. Mampu mengidentifikasi kebutuhan dan merespons teknologi yang diperlukan. “Termasuk kreativitas dalam penggunaan teknologi digital, serta mampu mengidentifikasi kekurangan teknologi digital,” tegas Maisaroh.
Ardiansyah, seorang IT Consultant yang jadi narasumber webinar itu mengatakan, kompetensi keamanan perlu dipahami para pendidik agar terhindar dari sejumlah risiko besar keamanan berinternet. Utamanya hacking dan phising yang paling kerap digunakan.
“Hacking ini merupakan kegiatan memasuki sistem melalui sistem operasional lain yang dijalankan oleh Hacker. Tujuannya untuk mencari hole/bugs pada sistem yang akan dimasuki atau mencari titik keamanan sistem tersebut,” kata Ardiansyah.
Adapun soal Phising, Ardiansyah menjelaskan ketika ada satu pihak menyamar menjadi perwakilan seseorang atau badan terpercaya lalu menawarkan hadiah atau bantuan, hingga membuat website tiruan. “Tujuannya tetap, yaitu mengambil data para korban dan menggunakannya untuk kepentingan peretasan,” kata Ardiansyah.
Sebagaimana di wilayah lain, Kementerian Kominfo juga akan menyelenggarakan serangkaian kegiatan Webinar Literasi Digital: Indonesia Makin Cakap Digital di Kabupaten Blora selama periode Mei hingga Desember 2021.
Serial webinar ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, agar masyarakat makin cakap digital dalam memanfaatkan internet demi menunjang kemajuan bangsa.
Warga masyarakat diundang untuk bergabung sebagai peserta webinar dan akan terus memperoleh materi pelatihan literasi digital dengan cara mendaftar melalui akun media sosial @siberkreasi. (*)