Dosen Universitas Serang Raya Ahmad Sururi mengungkapkan sejumlah alasan pentingnya pengguna internet harus beradab ketika berselancar di ruang maya.
“Beradab adalah ciri budaya masyarakat Indonesia,” kata Sururi saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema “Menjadi Pengguna Internet yang Beradab” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (29/9/2021).
Dalam webinar yang diikuti 200-an peserta itu, Sururi mengatakan beradab menjadi kebutuhan karena dalam transformasi berpikir dan perilaku dari dunia nyata ke dunia maya, sikap antisipatif dan preventif dibutuhkan untuk menyiasati pesatnya perkembangan informasi di era digital yang kerap dimanfaatkan pihak-pihak untuk menyebarkan hoaks yang berpotensi konflik dan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
“Interaksi sosial yang terjadi di dunia digital memiliki kecenderungan debat tanpa data dan fakta diskusi dan persaingan tanpa makna, dan ujaran umpatan, komentar serampangan,” kata Sururi.
Tak hanya itu, Sururi menuturkan adab penting di era digital karena informasi di era digital berpotensi mendegradasi sikap kekeluargaan antar anak bangsa, penyebaran paham anti demokrasi dan tidak saling menghargai.
“Beradab penting juga untuk menjawab berbagai tantangan digital, membumikan nilai-nilai, norma dan budaya. Beradab melalui kecakapan digital berarti kemampuan mengidentifikasi dan menyeleksi kemampuan memverifikasi partisipasi dan kolaborasi di era digital” tegas Sururi.
Sururi menambahkan pengguna digital perlu memahami bagaimana mesin pencarian informasi bekerja selama ini. Sehingga kita tidak salah memilah informasi. Mesin pencari itu awalnya melakukam penelusuran triliunan sumber informasi di internet yang mengacu pada kata kunci yang diketikkan. Lalu melakukan pengindeksan atau pemilahan data atau informasi yang relevan dengan kata kunci, kemudian proses pemeringkatan data atau informasi yang dianggap paling sesuai dengan yang kita cari.
Narasumber lain webinar itu, Gervando Jeorista Leleng, co-founder Localin menuturkan menjaga keamanan digital menjadi hal tak terelekkan dalam berselancar di dunia maya. Sebab berbagai potensi gangguan keamanan kini bisa berasal dari mana saja dan tak terduga.
“Khususnya ancaman kebocoran data pribadi, karena ketika sekali data ini bocor ke tangan yang salah, maka itulah pintu masuk kejahatan digital terjadi, yang merugikan pemiliknya,” kata dia.
Webinar ini juga menghadirkan narasumber lain seperti Kresno Wibowo selaku Pemred SuaraKampus.com, Achmad Uzair selaku Dosen UIN Sunankalijaga Yogya, serta dimoderatori Dimas Satria juga Ken Fahriza selaku key opinion leader. (*)