Dosen STAI Al Husain Ali Rohmat mengatakan, langkah menuju sukses pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19 ini seyogianya membutuhkan sejumlah hal utama yang mesti dipenuhi.
“Pembelajaran daring akan sukses bergantung dari sistem pembelajaran yang diterapkan,” kata Ali saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema “Saatnya Siswa dan Guru Terampil Belajar Daring” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (23/8/2021)
Sistem pembelajaran daring lebih memungkinkan berlangsung efektif manakala seluruh komponen mulai dari sekolah, guru, siswa, orangtua, dan lingkungan sama-sama siap. Kesiapan itu, kata Ali, dalam sistem pembelajaran daring itu mesti tersedia media pembelajaran pendukung seperti handphone, laptop, atau komputer.
“Lingkungan juga mesti kondusif. Artinya siswa dan guru dapat melaksanakan pembelajaran daring tanpa ada gangguan seperti sinyal, suara berisik, keramaian, dan sejenisnya, yang membuat proses pembelajaran bisa tersendat atau berhenti di tengah jalan,” tegas Ali dalam webinar yang diikuti 612 peserta itu.
Lebih lanjut, Ali mengungkapkan, jika sistem dan lingkungan sudah mendukung maka yang diperlukan untuk menyukseskan pembelajaran daring adalah kesiapan guru. Sebab, dalam pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung ini, guru tak bisa berinteraksi lebih intens dengan siswa. Sehingga, guru perlu memastikan kegiatan belajar mengajar berjalan optimal hanya melalui materi-materi yang diberikan.
“Guru mesti bisa mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring melalui materi yang menarik dan mudah dipahami siswa,” kata Ali. Tidak semata tugas, guru bisa berkreasi memberikan stimulus pada siswa agar bisa mengolah materi tugas dengan model kolaborasi. Saat pemaparan materi juga sebisa mungkin disertai penjelasan, meski penjelasan yang diberikan mungkin tak seoptimal saat tatap muka seperti pembelajaran konvensional atau luring.
Tak cukup sampai di situ. Ali mengatakan, dari siswa sendiri juga mesti siap jika ingin pembelajaran daring sukses. “Siswa perlu dipersiapkan dirinya agar bisa menangkap materi yang diberikan guru, kemudian menyerapnya secara baik, sehingga dalam hal ini orangtua berperan membantu,” ujarnya.
Ali Rohmat menambahkan, dukungan berbagai pihak dalam pembelajaran daring sangat dibutuhkan, sehingga bukan hanya siswa-guru yang terlibat aktif. Karena, ketika pembelajaran daring bisa diterapkan dengan dukungan semua pihak, maka keuntungannya akan sangat dirasakan.
Bahwa pembelajaran daring selain praktis, fleksibel dan efisien juga mudah didokumentasikan. Suasana belajar lebih privat, tanpa gangguan, dan menyuguhkan materi terkini serta siswa dan pendidik menjadi lebih melek teknologi, khususnya pengembangkan skillnya.
Narasumber lain dalam webinar itu, Kepala MAN 1 Tegal Nurhayati mengatakan, startegi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk peningkatan mutu pembelajaran antara lain untuk mengembangkan platform pembelanjaan barang dan jasa bagi sekolah.
“Juga untuk mengembangkan platform identifikasi guru penggerak dari seluruh Indonesia secara massal selanjutnya dimobilisasi guru-guru lain,” kata Nurhayati.
Dimoderatori Rio Siswanto, webinar ini juga menghadirkan dua narasumber lain yakni peneliti Kebijakan Publik Paramadina Septa Dinata dan Kepala Kantor Kemenag Batang H.M Aqshso, serta Bella Ashari selaku key opinion leader. (*)